Saturday, August 22, 2015

Mata Hati Telinga


Satu cerita tentang manusiaCoba 'tuk memahami arti cintaBenarkah cinta diatas segalanyaHanyakah itu satu-satunya
Yang menjadi alasan untuk menutup mataTak melihat dunia yang sesungguhnyaDan menjadi jawaban atas semua tanyaYang kita harap mampu mewujudkan sebuah akhir bahagia

Reff:Buka mata hati telingaSesungguhnya masih ada yang lebih penting dari sekedar kata cinta Yang kau inginkan tak selaluYang kau butuhkan mungkin memang yang paling pentingCobalah untuk membuka mata hati telinga
Adakah kau rasakan kadang hati dan fikiranTak selalu sejalan seperti yang kau harapkanTuhan tolong tunjukkan apa yang 'kan datangHikmah dari semua misteri yang tak pernah terpecahkan\

Back to Reff: 2x

Buka mata hati telingaBuka mata hati telingaCoba kau buka mata hati telingaMata hati telinga
Hayooo siapa yang tau lagu diatas?
Dibawainnya sama Maliq & D Essentials.
Menurut aku, lagu diatas cocok buat remaja yang lagi galau masalah cintaa.. hayoo siapa yang lagi galau, coba deh direnungkan lirik diatas. mungkin sambil kamu nyanyiin, galau kamu sedikit-sedikit bisa ilang :D

Wednesday, August 19, 2015

5 Tahun Lalu


Hai pemuda baik disana!!
Ini.. Adalah cerita tentang kita.

Waktu itu, usiaku saaangat muda. belum menginjak remaja. 13 tahun tepatnya. Usia yang masih pantas disebut anak-anak bagiku.  Untuk yang pertama kalinya aku merasa “takut” disukai seorang anak laki-laki. Pertama kalinya olehmu. Aku diperhatikan, diberi senyuman, disms, ditelfon, bahkan didekati. Tau tidak? Aku takut akan semua itu. Cara-cara konyol banyak kulakukan. Aku menjauh ketika kau mendekat, bersembunyi agar tak terlihat olehmu, bersikap sombong ketika disapa olehmu. Aku banyak berharap tidak pernah sekelompok belajar denganmu. Doaku terkabul. Jujur, aku takut saat itu. Mungkin hampir berbulan-bulan kau mengejarku. Tak sampai aku jatuh padamu, kau memutuskan untuk pergi dengan yang lain. dengan perempuan itu. Yang perawakannya kurang lebih sama denganku. Aku tau namanya.

Satu tahun kemudian, kita pisah kelas. Namun kelas kita bersebelahan. Di usiaku yang ke-14, teman-teman dekatku sudah menunjukkan keremajaan mereka. Tak sedikit yang sudah berpacaran. Masih tidak denganku. Terulang kembali, aku masih takut dengan seorang laki-laki yang menyukaiku. Meskipun ini bukan kamu. Tapi aku belajar dari sebelumnya, aku lebih bersikap biasa saja. Bukan mengacuhkan seperti perlakuanku dulu padamu.
Beberapa bulan aku duduk di kelas yang bersebelahan denganmu.. aku mulai merasa seperti yang teman-teman lainku rasakan. Aku menyukai seseorang. Yaitu kamu. Saat itu.. aku pun takut. Takut untuk menyukaimu. Tak ada orang lain yang tau tentang perasaanku. Hingga lebih dari setengah tahun lamanya aku memendam itu.. dalam sebuah permainan, akhirnya aku harus memberitahu mereka yang menang bahwa aku menyukai “namamu”. Untuk yang pertama kalinya, ketika kutau kau bersama yang baru, aku merasakan duri menusuk dalam hatiku. Membuatku sesak bernafas. Itu yang pertama kalinya.
Masih di usiaku itu.. aku mulai disukai lebih dari satu pria. Tapi aku tetap menyukaimu. Entah mengapa itu.

Naik kelas. Kita beda kelas lagi. Aku masih suka padamu. Kata teman terdekat, setelah ia tau kisah dari perjalananku pertama bertemu denganmu, aku terkena karma. Karma yang membawaku satu tahun setengah lamanya bertahan menyukaimu tanpa alasan yang pasti. Untuk yang pertama kalinya. Setelah kurenungkan sendiri, mungkin karena sifatku dulu yang “mengacuhkanmu” seperti itu. Maafkan aku..

Memasuki semester 2, aku juga dekat dengan beberapa teman laki-laki. Sampai bisa aku melupakanmu. Sedikit sedikit dan akhirnya banyak. Ya! Aku benar-benar lupa!!

Di sekolah yang baru, kita satu sekolah lagi. Dan masuk ke jurusan yang berbeda. Biasa saja aku melihatmu. Ya! Biasa.
Sampai di usia ke-17, aku menemukan seseorang yang membuat diriku seperti dulu. Hampir dua tahun aku bertahan suka padanya. Bahkan lebih dari suka. Namun sekarang, durinya dicampur dengan api. Lebih sakit dari dulu. Sebuah pengalaman besar lagi bagiku. Dan di usia ini pula, ternyata sepuluh kali lipat bahkan lebih dari itu. Laki-laki yang suka padaku. Laki-laki yang dekat denganku. (bukan dekat tanda kutip). Teman laki-lakiku banyak sekarang. Aku pun tidak takut pada mereka. Aku banyak belajar dari pengalamanku padamu waktu itu. Aku lebih menghargai mereka yang menaburkan serbuk bunga padaku.

Aku tau beberapa cerita tentangmu di tempat ini. Seleramu masih sama. Perempuan yang perawakannya sama denganku. Seperti itu yang kutau. Tapi aku biasa saja padamu. Sampai akhirnya aku juga menemukan penggantinya yang telah menusuk jantungku dengan duri panas itu. Satu tahun.
Sampai aku hampir merasa kering dengan manusia yang satu itu, kau dan teman-teman lain datang.. Kalian membantu aku bangkit dan tidak mempedulikan pria cantik itu lagi. Yang membuat perasaan dan otakku berputar. Sampai kita akhirnya sering berjumpa dan bercengkrama..

Saat acara hebat sekolah, aku merasakan hal itu lagi. Ketika kau membantuku bangkit dan akhirnya bisa berjalan kembali. Tapi, aku bersikap seakan tak peduli.

Sampai-sampai ternyata kita masih bertemu dan berkumpul kembali.. sekarang, benar-benar kau yang memulai. Sifat baikmu itu kau tawarkan lagi padaku.
Disuatu waktu, kau yang menawarkan untuk menjemputku. Aku terima, walau akhirnya bukan seperti yang kau bayangkan sepertinya. Rasa dalam diriku masih sama. Namun, aku merasa berhasil untuk menjaganya.
Untuk pertama kalinya, kau mengantarku pulang. Dengan suara sedikit parau dan bingung yang kau 
keluarkan untuk mengucap salam padaku waktu itu. Kujawab salammu, dan aku masih menjaga hatiku.

Selanjutnya, kau mengundangku ke rumahmu. Saat itu.. kedua kalinya sifat baik kau tawarkan padaku. Dibelakangmu.. aku sangat berterimakasih..
Aku suka saudara-saudaramu, aku sayang ibumu. Aku suka. Dan yang kedua kalinya, kau mengantarku pulang. Walaupun harus bonceng tiga :D

Berikutnya.. dengan jarak rumahmu yang tak begitu jauh dari keluargaku disana.. aku tau beberapa cerita tentang apa yang telah dilakukan dan dikatakan ibumu pada keluargaku itu. Salah satu yang membuatku bangun dan menyadari semuanya. Ibumu memberitahukan wajahku kepada keluargaku lewat telepon genggamnya. Aku kaget. Namun kubiarkan dan lebih kujaga hatiku lagi.

Beberapa hari yang lalu, kau benar-benar mengeluarkan sifat baikmu itu. Di depanku. Di dekatku. Temani sedih dan senangku saat itu. Sampai yang ketiga kalinya itu kau mengantarku pulang ditambah jemputan pertamamu padaku.

Sampai satu hari kemudian.. aku masih suka saudara-saudaramu, sayang ibumu. Tapi aku tidak ingin memaksa diriku untuk menyukaimu lagi. Aku tidak mengizinkan hatiku untuk memiliki perasaan itu lagi. Mungkin ini yang kau rasakan 5 tahun lalu padaku. Tapi.. aku tak mau. Hanya aku yang sejujurnya mengerti, mengapa. Salah satu alasannya adalah, ketika aku telah jatuh hati pada seseorang.. itu tidak akan cukup bertahan dalam hitungan hari, minggu, atau bulan. Tapi bisa sampai tahunan. di fikiranku, masalah perasaan bukanlah main-main.
Maafkan aku.

Terimakasih atas semuanya! Aku salut padamu! Kau banyak takutnya!! Tapi aku salut! Kau telah berhadapan dengan beberapa anjing hari itu, berhadapan dengan laba-laba yang menyentuh wajahmu, dan beberapa hal lain mungkin yang tidak aku tau bahwa kau juga takut terhadapnya. Kau sebenarnya hebat! Ayo! Dengan hanya menghadapi ketakutan itu, kau akan menjadi berani. Bahkan sangat berani!! Kuharap kau bisa sangat membanggakan ibumu.

Kita akan selalu menjadi sahabat. Selamanya. Mengingatkan satu sama lain dan membawa kebaikan satu sama lain. Jangan pernah putus hubungan ini saaaampai kapanpun, karena kita adalah sahabat untuk selamanya :)

~Belajar dari pengalaman sebelumnya. Dan memperbaiki diri.