5 Tahun
Lalu
Hai pemuda baik disana!!
Ini.. Adalah cerita tentang kita.
Waktu itu, usiaku saaangat muda. belum menginjak remaja. 13
tahun tepatnya. Usia yang masih pantas disebut anak-anak bagiku. Untuk yang pertama kalinya aku merasa “takut”
disukai seorang anak laki-laki. Pertama kalinya olehmu. Aku diperhatikan,
diberi senyuman, disms, ditelfon, bahkan didekati. Tau tidak? Aku takut akan
semua itu. Cara-cara konyol banyak kulakukan. Aku menjauh ketika kau mendekat,
bersembunyi agar tak terlihat olehmu, bersikap sombong ketika disapa olehmu.
Aku banyak berharap tidak pernah sekelompok belajar denganmu. Doaku terkabul.
Jujur, aku takut saat itu. Mungkin hampir berbulan-bulan kau mengejarku. Tak
sampai aku jatuh padamu, kau memutuskan untuk pergi dengan yang lain. dengan
perempuan itu. Yang perawakannya kurang lebih sama denganku. Aku tau namanya.
Satu tahun kemudian, kita pisah kelas. Namun kelas kita
bersebelahan. Di usiaku yang ke-14, teman-teman dekatku sudah menunjukkan
keremajaan mereka. Tak sedikit yang sudah berpacaran. Masih tidak denganku.
Terulang kembali, aku masih takut dengan seorang laki-laki yang menyukaiku.
Meskipun ini bukan kamu. Tapi aku belajar dari sebelumnya, aku lebih bersikap
biasa saja. Bukan mengacuhkan seperti perlakuanku dulu padamu.
Beberapa bulan aku duduk di kelas yang bersebelahan denganmu.. aku mulai merasa
seperti yang teman-teman lainku rasakan. Aku menyukai seseorang. Yaitu kamu.
Saat itu.. aku pun takut. Takut untuk menyukaimu. Tak ada orang lain yang tau
tentang perasaanku. Hingga lebih dari setengah tahun lamanya aku memendam itu..
dalam sebuah permainan, akhirnya aku harus memberitahu mereka yang menang bahwa
aku menyukai “namamu”. Untuk yang pertama kalinya, ketika kutau kau bersama
yang baru, aku merasakan duri menusuk dalam hatiku. Membuatku sesak
bernafas. Itu yang pertama kalinya.
Masih di usiaku itu.. aku mulai disukai lebih dari satu pria. Tapi aku tetap
menyukaimu. Entah mengapa itu.
Naik kelas. Kita beda kelas lagi. Aku masih suka padamu.
Kata teman terdekat, setelah ia tau kisah dari perjalananku pertama bertemu
denganmu, aku terkena karma. Karma yang membawaku satu tahun setengah lamanya
bertahan menyukaimu tanpa alasan yang pasti. Untuk yang pertama kalinya. Setelah
kurenungkan sendiri, mungkin karena sifatku dulu yang “mengacuhkanmu” seperti
itu. Maafkan aku..
Memasuki semester 2, aku juga dekat dengan beberapa teman
laki-laki. Sampai bisa aku melupakanmu. Sedikit sedikit dan akhirnya banyak.
Ya! Aku benar-benar lupa!!
Di sekolah yang baru, kita satu sekolah lagi. Dan masuk ke
jurusan yang berbeda. Biasa saja aku melihatmu. Ya! Biasa.
Sampai di usia ke-17, aku menemukan seseorang yang membuat diriku seperti dulu.
Hampir dua tahun aku bertahan suka padanya. Bahkan lebih dari suka. Namun sekarang,
durinya dicampur dengan api. Lebih sakit dari dulu. Sebuah pengalaman besar
lagi bagiku. Dan di usia ini pula, ternyata sepuluh kali lipat bahkan lebih
dari itu. Laki-laki yang suka padaku. Laki-laki yang dekat denganku. (bukan
dekat tanda kutip). Teman laki-lakiku banyak sekarang. Aku pun tidak takut pada
mereka. Aku banyak belajar dari pengalamanku padamu waktu itu. Aku lebih
menghargai mereka yang menaburkan serbuk bunga padaku.
Aku tau beberapa cerita tentangmu di tempat ini. Seleramu
masih sama. Perempuan yang perawakannya sama denganku. Seperti itu yang kutau.
Tapi aku biasa saja padamu. Sampai akhirnya aku juga menemukan penggantinya
yang telah menusuk jantungku dengan duri panas itu. Satu tahun.
Sampai aku hampir merasa kering dengan manusia yang satu itu, kau dan
teman-teman lain datang.. Kalian membantu aku bangkit dan tidak mempedulikan
pria cantik itu lagi. Yang membuat perasaan dan otakku berputar. Sampai kita
akhirnya sering berjumpa dan bercengkrama..
Saat acara hebat sekolah, aku merasakan hal itu lagi. Ketika kau membantuku
bangkit dan akhirnya bisa berjalan kembali. Tapi, aku bersikap seakan tak
peduli.
Sampai-sampai ternyata kita masih bertemu dan berkumpul
kembali.. sekarang, benar-benar kau yang memulai. Sifat baikmu itu kau tawarkan
lagi padaku.
Disuatu waktu, kau yang menawarkan untuk menjemputku. Aku terima, walau
akhirnya bukan seperti yang kau bayangkan sepertinya. Rasa dalam diriku masih
sama. Namun, aku merasa berhasil untuk menjaganya.
Untuk pertama kalinya, kau mengantarku pulang. Dengan suara sedikit parau dan
bingung yang kau
keluarkan untuk mengucap salam padaku waktu itu. Kujawab
salammu, dan aku masih menjaga hatiku.
Selanjutnya, kau mengundangku ke rumahmu. Saat itu.. kedua
kalinya sifat baik kau tawarkan padaku. Dibelakangmu.. aku sangat
berterimakasih..
Aku suka saudara-saudaramu, aku sayang ibumu. Aku suka. Dan yang kedua kalinya,
kau mengantarku pulang. Walaupun harus bonceng tiga :D
Berikutnya.. dengan jarak rumahmu yang tak begitu jauh dari
keluargaku disana.. aku tau beberapa cerita tentang apa yang telah dilakukan
dan dikatakan ibumu pada keluargaku itu. Salah satu yang membuatku bangun dan
menyadari semuanya. Ibumu memberitahukan wajahku kepada keluargaku lewat
telepon genggamnya. Aku kaget. Namun kubiarkan dan lebih kujaga hatiku lagi.
Beberapa hari yang lalu, kau benar-benar mengeluarkan sifat
baikmu itu. Di depanku. Di dekatku. Temani sedih dan senangku saat itu. Sampai
yang ketiga kalinya itu kau mengantarku pulang ditambah jemputan pertamamu
padaku.
Sampai satu hari kemudian.. aku masih suka
saudara-saudaramu, sayang ibumu. Tapi aku tidak ingin memaksa diriku untuk
menyukaimu lagi. Aku tidak mengizinkan hatiku untuk memiliki perasaan itu lagi.
Mungkin ini yang kau rasakan 5 tahun lalu padaku. Tapi.. aku tak mau. Hanya aku
yang sejujurnya mengerti, mengapa. Salah satu alasannya adalah, ketika aku
telah jatuh hati pada seseorang.. itu tidak akan cukup bertahan dalam hitungan
hari, minggu, atau bulan. Tapi bisa sampai tahunan. di fikiranku,
masalah perasaan bukanlah main-main.
Maafkan aku.
Terimakasih atas semuanya! Aku salut padamu! Kau banyak
takutnya!! Tapi aku salut! Kau telah berhadapan dengan beberapa anjing hari
itu, berhadapan dengan laba-laba yang menyentuh wajahmu, dan beberapa hal lain
mungkin yang tidak aku tau bahwa kau juga takut terhadapnya. Kau sebenarnya
hebat! Ayo! Dengan hanya menghadapi ketakutan itu, kau akan menjadi berani.
Bahkan sangat berani!! Kuharap kau bisa sangat membanggakan ibumu.
Kita akan selalu menjadi sahabat. Selamanya. Mengingatkan satu sama lain dan membawa kebaikan satu sama lain. Jangan pernah putus hubungan ini saaaampai kapanpun, karena kita adalah sahabat untuk selamanya :)
~Belajar dari pengalaman sebelumnya. Dan memperbaiki diri.