Tuesday, March 22, 2016



Mungkin aku bukan orang yang pandai secara sederhana menjelaskan segala sesuatu pada orang lain.
Mungkin aku bukan orang hebat yang bisa dengan cepat berfikir untuk membuat suatu hal sulit menjadi mudah.
Aku bukan sesuatu yang bisa memberikan segala konsep baik, indah dan bagus untuk dapat dipergunakan bagi banyak orang.

Tapi. Bukan begitukah manusia? Mempunyai kelebihan dan kekurangan. Mempunyai hal-hal unik di setiap diri.

Disatu sisi.. Aku merasa sangat percaya diri dan bangga dengan "ciri" yang kupunya.
Dilain tempat. Aku merasa ingin jatuh karena tidak bisa mengontrol dan menempatkan diriku dengan baik, sehingga tidak sedikit dari mereka yang menganggapku aneh.
Diujung tembok.. Aku merasa tersudutkan karena merasa seperti apa yang mereka katakan.
Dibawah tempat tidur. Aku bersembunyi dari gempa kehidupan yang sangat kutakutkan.
Dibawah atap rumahNya. Aku sungguh tak kuasa menahan segalanya. Air yang mengalir deras membasahi pakaian shalatku. Telah jadi apa aku saat ini? Apa yang terjadi padaku? Ada apa dengan diriku yang sekarang?

Seakan merasa kebingungan dalam menentukan setiap pilihan.
Merasa ketakutan akan keputusan yang telah ditetapkan.
Geram dengan kehidupan yang sedang dijalankan.
Aku telah benar-benar masuk ke dalam yang namanya kehidupan.
Belajar untuk hidup sendirian di luaran.

Ada yang berkata bicaraku aneh.
Ada yang berkata aku unik.
Ada yang berkata aku hebat.
Ada yang berkata aku pembohong.
Ada yang berkata aku sangat baik.
Ada yang berkata aku penakut.
Ada yang berkata aku gila.
Ada yang berkata parasku cantik.
Ada yang berkata aku karismatik.
Ada yang berkata aku keras kepala.
Ada yang berkata aku ramah.
Ada yang berkata aku galak.
Ada yang berkata aku jahat.
Ada yang berkata aku pintar.
Ada yang berkata aku bukan apa-apa.
Ada yang berkata aku kuat.
Ada yang berkata agamaku bagus.
Ada yang berkata aku pendiam.
Ada yang berkata aku biasa saja.
Ada yang tidak berkata apa-apa.

Menurutku..
Manusia itu aneh. Mereka bisa berubah-ubah. Menjadi apapun yang mau dan mereka tidak mau. Melakukan apapun yang mereka ingin dan tidak ingin.
Manusia itu rakus. Sudah punya satu inginnya dua. Sudah ada dua inginnya tiga. Begitu seterusnya sampai ia bosan.
Manusia itu egois. Semua diinginkan tanpa mau memperhatikan apa yang telah dan akibat dari yang ia lakukan.
Manusia itu licik. Membuat sesuatu bilangnya bukan untuk diri sendiri tapi dilain sisi mereka sangat memperhitungkan bagiannya.
Manusia itu pintar & cerdas. Bisa "menciptakan" sesuatu yang tak pernah terbayangkan kaki-kaki dua lain.

Katanya..
Pengalaman adalah guru terbaik.
Hidup itu antara maju dan berhenti. Karena kita tidak pernah bisa mundur ke masa lalu.
Hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga.
Jalani hidup ini seperti air.
Banyak-banyak amal untuk bekal di akhirat karena hidup ini hanya sementara.
Dan lain-lainnya..

Kadang.. Manusia hanya berbohong untuk menutupi kekurangannya, kebohongannya, kejujurannya, ekonominya, mempertahankan segalanya agar ia tetap hidup.
Kadang.. Manusia menggunakan teori hukum rimba. Siapa yang menang ia yang berkuasa.
Kadang.. Manusia itu banyak jujurnya. Karena katanya jujur itu adalah pemenang dari segalanya.

Sekarang aku benar-benar tau.
Mengapa tak banyak orang yang mau masuk kuliah hidup. Mereka tak mau mengikuti peraturannya, mereka tak mau ikut susah dalam menjalaninya. Karena memang.. Untuk mendapat dan mempertanggung jawabkan gelar almarhum itu amat berat.




Langit dalam berwarna hitam lebam.
Gemuruh suara petir beradu mencari pemenang.
Cahaya kilat nan terang menyilaukan dan membutakan penglihatan.
Berserah diri karena sudah kesusahan, sekarang hanya  berharap ada kekuatan.




Langit melebarkan senyum berwarna biru cerah alami. Awan putih menyelimuti bak salju hangat di atas mimpi. Sinar matahari cerah riuh riang memancarkan nutrisi ke kediaman kaki-kaki dua. Bersyukur dan terus mengingatNya agar ada bahagia disini dan di tempat akhir kita.


~Sukar & Bahagia~

Saat kaki-kaki dua itu sudah tak sanggup menahan diri karena kerusakan iman, tak ada lagi yang harus dan mampu dimaafkan dan memaafkan, karena keras. Sudah keras hati dalam setiap diri. Bukan lagi menjadi batu, tapi sudah menjadi besi.
Pada akhirnya? Dengan apa besi-besi itu dapat dihancurkan? Hanya satu. Yaitu api.

YaAllah.. Ingatkan mereka, ingatkan kami.
YaAllah.. Tunjukkan jalan mereka, tunjukkan jalan pada kami.
YaAllah.. Kabulkan doa baik mereka, kabulkan doa baik kami.

Semoga mereka sadar..
Semoga kami dapat membantu..

~Acara unjuk rasa yang sering beralih pada tawuran orang dewasa.