Akhir-akhir ini.. Sebut saja kalau kondisiku berada di titik galau, bimbang, resah, gundah gulana, dan tak jarang juga kok aku bahagia diluar levelnya. Udah mau lewatin kepala dua, rasanya tantangannya lebih banyak dan level persoalan hidupnya tambah tinggi.
Dimulai dari aku harus men-sterilkan bayangan masa lalu dari seorang yang nyatanya aku salah, terlalu menyayanginya hingga terlalu sulit pula melupakannya. Kemudian oleh situasi menghadapi dan menyatukan beragam kepala yang dengan latar belakang dan pengalaman yang berbeda, lelah memikirkannya. Selanjutnya aku harus tau kenyataannya bahwa aku bukan orang biasa. Aku manusia berbeda dengan segenap persoalan diri dan pemikiran yang berbeda dari orang kebanyakan. Aku berbeda. Dilanjut dengan mengharuskanku memilih pada dua pilihan yaitu meninggalkan dengan menggapai diriku yang sesungguhnya atau tetap bertahan dibalik kebahagiaan orang banyak namun dengan menghadapi kenyataan bahwa ini bukan aku.
Aku mau bahas salah satu. Yaitu tentang aku yang dianggap berbeda.
Kamu tau manusia idealis? Sebenarnya aku tak yakin masuk dalam kategori itu. Tapi lama kelamaan aku harus menerima kenyataan bahwa sepertinya aku memang begitu. Hmm
Apa kamu sama sepertiku? Mari kita baca artikel ini bersama-sama!
Karakter Idealis itu Tidak Disukai, Namun Membanggakan
2 YEARS AGO BY ALMIRA CITRA A
Idealisme adalah kemewahan terakhir yang hanya dimiliki oleh Pemuda - Tan Malaka.
Dari sekian banyak manusia dimuka bumi, terdapat segelintir orang yang idealis. Mereka adalah orang-orang yang biasanya berpendapat "berbeda" dengan orang sekitarnya. memiliki konsep diri yang berbeda, hingga cara yang berbeda dalam menanggapi setiap langkah kehidupan.
Untuk kalian yang merasakan sebagai "sosok idealis", kalian pasti mengecap "rasa bangga" menjadi berbeda. sekalipun, banyak sekali yang seperti tidak suka maupun mengasingkan, tapi itu tidak menjadi masalah kalian dalam melangkah tegak kedepan. seperti kata Soe Hok Gie, Lebih baik diasingkan daripada menyerah pada kemunafikkan.
2 YEARS AGO BY ALMIRA CITRA A
Idealisme adalah kemewahan terakhir yang hanya dimiliki oleh Pemuda - Tan Malaka.
Dari sekian banyak manusia dimuka bumi, terdapat segelintir orang yang idealis. Mereka adalah orang-orang yang biasanya berpendapat "berbeda" dengan orang sekitarnya. memiliki konsep diri yang berbeda, hingga cara yang berbeda dalam menanggapi setiap langkah kehidupan.
Untuk kalian yang merasakan sebagai "sosok idealis", kalian pasti mengecap "rasa bangga" menjadi berbeda. sekalipun, banyak sekali yang seperti tidak suka maupun mengasingkan, tapi itu tidak menjadi masalah kalian dalam melangkah tegak kedepan. seperti kata Soe Hok Gie, Lebih baik diasingkan daripada menyerah pada kemunafikkan.
1. Berani berargumen kontras dengan pendapat yang berbeda
Diisaat yang lain "meng-angguk" dengan kebijakan yang ada namun tidak sedikit yang tidak setuju namun hanya diam. atau ada yang malah senang selama itu menguntungkan. Seorang idealis pasti gerah dengan keadaan dan berargumen kontras. tanpa peduli resiko apa yang akan dihadapi, lebih menyakitkan ketika kita harus melaksanakan apa yang tidak sesuai tetapi hanya bungkam.
Menjaga Kualitas dengan "rutinitas" bukan efektivitas
Boss : Mulai minggu depan semua quality check list dilakukan setiap satu jam.
Manusia biasa : baik boss. (kemudian mengeluh akhirnya)
Idealis : terlalu sering jika pengecekan dilakukan sampai perjam, kerjaan seorang quality control tidak hanya keliling untuk check list.
Boss : Bisa lah. toh cuma sesekali. kan report bisa di rapel.
Idealis : Ini bukan hanya masalah report, tapi tanggung jawab apa yang kita laporkan juga. saya merasa keberatan sebagai quality staff.
Manusia Biasa : *Melirik
Dan rapat pun makin panjang yang bikin peserta lain sebal karena telat pulang. lebih baik setuju saja daripada lama didalam diskusi.
Diisaat yang lain "meng-angguk" dengan kebijakan yang ada namun tidak sedikit yang tidak setuju namun hanya diam. atau ada yang malah senang selama itu menguntungkan. Seorang idealis pasti gerah dengan keadaan dan berargumen kontras. tanpa peduli resiko apa yang akan dihadapi, lebih menyakitkan ketika kita harus melaksanakan apa yang tidak sesuai tetapi hanya bungkam.
Menjaga Kualitas dengan "rutinitas" bukan efektivitasBoss : Mulai minggu depan semua quality check list dilakukan setiap satu jam.Manusia biasa : baik boss. (kemudian mengeluh akhirnya)Idealis : terlalu sering jika pengecekan dilakukan sampai perjam, kerjaan seorang quality control tidak hanya keliling untuk check list.Boss : Bisa lah. toh cuma sesekali. kan report bisa di rapel.Idealis : Ini bukan hanya masalah report, tapi tanggung jawab apa yang kita laporkan juga. saya merasa keberatan sebagai quality staff.Manusia Biasa : *Melirik
Dan rapat pun makin panjang yang bikin peserta lain sebal karena telat pulang. lebih baik setuju saja daripada lama didalam diskusi.
2. Dianggap berbeda bahkan dimusuhi namun tetap bangga
Jalan dikoridor
Teman : Eeh itu dia yang berani banget ngelawan senior. harusnya sebagai junior mah kita manggut aja. nyusahin diri. (berbisik dengan teman lain)
idealis : *hanya menoleh atau melirik dan tersenyum. (Terselah lu aja daah,..)
Seorang idealis akan banyak dibicarakan karena gelagat frontal dan seolah tidak peduli dengan "budaya-budaya" yang biasa. karena menurut seorang idealis, kita direkrut ataupun menjadi anggota karena kita pribadi bukan hanya untuk mengikuti suatu kebijakan dan bukan hal yang salah untuk membuat kebijakan.
Jalan dikoridorTeman : Eeh itu dia yang berani banget ngelawan senior. harusnya sebagai junior mah kita manggut aja. nyusahin diri. (berbisik dengan teman lain)idealis : *hanya menoleh atau melirik dan tersenyum. (Terselah lu aja daah,..)
Seorang idealis akan banyak dibicarakan karena gelagat frontal dan seolah tidak peduli dengan "budaya-budaya" yang biasa. karena menurut seorang idealis, kita direkrut ataupun menjadi anggota karena kita pribadi bukan hanya untuk mengikuti suatu kebijakan dan bukan hal yang salah untuk membuat kebijakan.
3. Kadang kita merasa kesal, namun tidak ada niat untuk berubah
Tidak jarang asik sendiri dalam pemikiran pribadi tanpa bermaksud egois.
Becermin sendiri
Q : kenapa sih keadaannya begini?
A : sudah membudaya. (dijawab oleh diri sendiri juga dengan sisi berbeda)
Q : seharusnya bisa diperbaiki, gak bisa kaya gini terus.
A : Resiko dimusuhi, terancam jabatan.
Q : hemm, rezeqi sudah diatur ini. yang penting menjadi pribadi yang benar dan brani menyebutkan kebenaran.
A : mau sampe kapan jadi beda?
Q : sampai bosan. tapi entah kapan. (kemudian tidur)
Dan kembali jadi pribadi yang idealis betapapun sendirian tanpa dukungan.
Tidak jarang asik sendiri dalam pemikiran pribadi tanpa bermaksud egois.
Becermin sendiriQ : kenapa sih keadaannya begini?A : sudah membudaya. (dijawab oleh diri sendiri juga dengan sisi berbeda)Q : seharusnya bisa diperbaiki, gak bisa kaya gini terus.A : Resiko dimusuhi, terancam jabatan.Q : hemm, rezeqi sudah diatur ini. yang penting menjadi pribadi yang benar dan brani menyebutkan kebenaran.A : mau sampe kapan jadi beda?Q : sampai bosan. tapi entah kapan. (kemudian tidur)
Dan kembali jadi pribadi yang idealis betapapun sendirian tanpa dukungan.
4. Hanya cinta yang melembutkan tanpa merubah idealisme
Karena cintapun bisa bersemi pada pribadi yang idealis. Susah menerima pendapat yang monoton maupun budaya yang tidak sesuai dengan idealisme, tidak menutup pintu untuk cinta mampu dibangun dan bersemi dalam sisi ideal.
Kita tidak mencari pasangan yang sempurna, kita mencari pasangan yang bisa mengerti dan memberi pengertian dari sudut pandang lain dengan cinta. kita suka dengan kata cinta, namun kita paham betul bahwa cinta bukan hanya sekedar kata-kata. Dan kita pun yakin bahwa cinta akan datang karena implementasi yang memikat.
hai kamu! Jangan takut pada kami, kami tidak akan membuat kriminal atau masalah dengan sesuatu apalagi berdasarkan cinta, tapi mohon pahami. kami pribadi yang jujur dan selalu berkata sebenarnya. ketika rindu benar rindu, ketika cinta benar cinta. dan ketika itu kamu, apakah itu menyakitkan?
Karena cintapun bisa bersemi pada pribadi yang idealis. Susah menerima pendapat yang monoton maupun budaya yang tidak sesuai dengan idealisme, tidak menutup pintu untuk cinta mampu dibangun dan bersemi dalam sisi ideal.
Kita tidak mencari pasangan yang sempurna, kita mencari pasangan yang bisa mengerti dan memberi pengertian dari sudut pandang lain dengan cinta. kita suka dengan kata cinta, namun kita paham betul bahwa cinta bukan hanya sekedar kata-kata. Dan kita pun yakin bahwa cinta akan datang karena implementasi yang memikat.
hai kamu! Jangan takut pada kami, kami tidak akan membuat kriminal atau masalah dengan sesuatu apalagi berdasarkan cinta, tapi mohon pahami. kami pribadi yang jujur dan selalu berkata sebenarnya. ketika rindu benar rindu, ketika cinta benar cinta. dan ketika itu kamu, apakah itu menyakitkan?
5. So, mereka mengenal kita karena apa yang ada pada kita
Idealis karakter terkesan provokator, namun bukan berarti negatif. Menjadi diri sendiri yang berbeda dan berani berbeda (dalam kebaikan) itu adalah hal yang tidak perlu di permasalahkan. bukankah seseorang yang luar biasa itu dilahirkan dari sesuatu yang tidak biasa?
Inilah orang-orang hebat yang idealis tersebut Galileo Galilei, Munir, Saddam Hussein, Socrates, Benazir Bhutto, John F. Kennedy, John Lennon, Marie Curie, D.N. Aidit, Anwar Sadat, Umar bin Khathab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Mahatma Gandhi, Indira Gandhi, Rajiv Gandhi, Napoleon Bonaparte, dan lain-lain. Mungkin kamu yang selanjutnya.
Namun jangan angkuh kawan, tetaplah membumi. tapi kita tak akan tertelan bumi sekalipun kita tidak dapta mengikuti arus. bukan hal yang tidak mungkin juga kita dapat menjadi seorang pemimpin, dan dasar awal menjadi pemimpin iyalah mampu bertahan sekalipun banyak pendapat yang menggoncang.
Langkahkan diri mendaki, namun tetap menghadap kedepan dan kebawah secara bergantian. namun ingat, jangan pernah menoleh kebelakang sekalipun kamu tau banyak pisau yang siap menghujammu dari belakang. karena kehancuran itu dari dalam diri sendiri kawan, bukan dari orang lain.
Idealis karakter terkesan provokator, namun bukan berarti negatif. Menjadi diri sendiri yang berbeda dan berani berbeda (dalam kebaikan) itu adalah hal yang tidak perlu di permasalahkan. bukankah seseorang yang luar biasa itu dilahirkan dari sesuatu yang tidak biasa?
Inilah orang-orang hebat yang idealis tersebut Galileo Galilei, Munir, Saddam Hussein, Socrates, Benazir Bhutto, John F. Kennedy, John Lennon, Marie Curie, D.N. Aidit, Anwar Sadat, Umar bin Khathab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Mahatma Gandhi, Indira Gandhi, Rajiv Gandhi, Napoleon Bonaparte, dan lain-lain. Mungkin kamu yang selanjutnya.
Namun jangan angkuh kawan, tetaplah membumi. tapi kita tak akan tertelan bumi sekalipun kita tidak dapta mengikuti arus. bukan hal yang tidak mungkin juga kita dapat menjadi seorang pemimpin, dan dasar awal menjadi pemimpin iyalah mampu bertahan sekalipun banyak pendapat yang menggoncang.
Langkahkan diri mendaki, namun tetap menghadap kedepan dan kebawah secara bergantian. namun ingat, jangan pernah menoleh kebelakang sekalipun kamu tau banyak pisau yang siap menghujammu dari belakang. karena kehancuran itu dari dalam diri sendiri kawan, bukan dari orang lain.
Ya! Artikel diatas bersumber dari hipwee. Sarapan pagi dihari ini. Sekali lagi, apakah ciri-ciri tadi juga ada padamu?
Sekarang aku paham dan mau memahami. Sepertinya aku memang masuk dalam kelompok itu. Sulit memang, Ketika kita memiliki fikiran yang berbeda condong lalu seketika kita dianggap aneh dan berbeda. Rasanya aku ingin diam saja. Tapi kalau begitu, aku tidak akan pernah puas dan akan menyesal akhirnya.
Ayolah.. Hidup ini tidak akan berwarna tanpa adanya perbedaan. Pun hidupmu tidak akan seru jiga tidak adanya perbedaan kan? Sama. Akupun begitu. Semoga dengan aku memahami sedikit demi sedikit apapun keadaan yang terjadi pada diriku dan oranglain, suatu saat akan menjadi pelajaran untuk langkah-langkah kedepan.
Sungguh awal tahun yang cukup melelahkan.























































































































