Sebuket Cerita di 2021
![]() |
| Sumber: Pinterest |
Kembali kepada pembahasan yang pernah aku ceritain di sekitar bulan Oktober tahun 2020. Eh tapi sebelumnya aku baru sadar ini udah taun baru 2021, welcome Februari! Seperti cita-cita seluruh umat manusia di dunia, berharap banget tahun ini membawa keajaiban, hasil dari kerja keras dan sabar yang ditanam di tahun 2020 lalu. Pandemi ini segera berakhir dan tentunya jangan adalagi virus-virus atau hal menyeramkan apa pun yang menakutkan. Di awal tahun ini juga aku turut bersedih pake banget karena ternyata ujian datang bukan saja untuk masyarakat Indonesia tapi juga dunia. Kehilangan guru besar kita bersama, kehilangan keluarga karena bencana alam yang datang bergantian, merasakan kesedihan karena hal yang nggak pernah kita duga. Kita seakan diberi ujian untuk menaikan tingkat kepercayaan kita kepada sang pencipta.
Malam ini tepatnya jam 8.45 WIB, aku masih di Bandung dan in syaa Allah tanggal 7 nanti baru pulang Bogor. Sekarang aku tiba-tiba pengin sharing aja sih tentang hal apa aja yang entah baru aku temukan, atau baru aku pahami, pokoknya hal-hal yang selama 2021 sampai tanggal sekarang aku hadapi. Oh ya, kuat alasan aku berada di Bandung a.k.a luar kota dalam waktu yang lama karena aku ngerasa udah gede aja sih haha dan pengin nyoba suasana baru, secara kan udah 9 bulan #dirumahaja dengan suasana dan lingkungan yang sama, boring dan mumet juga. Alhamdulillahnya di sini juga ada sodara, jadi bisa ngikut.
~
Barusan aku habis ngelist dulu apa aja yang mau dibahas, banyak ternyata karena udah lama nggak nulis. Sekarang lagi seneng banget nulis jurnal, karena lagi ngebenerin time management. Nggak tau kenapa badan dan otak ini lagi nggak bisa diajak keras, seringnya overthinking ujungnya yang harus dilakuin itu pada deket ama deadline. Come on Ka! Segera bangkit dari ke-berantakan ini. *btw sumpeh daaah buat nulis ini ada banyak bat dah distraksinya. Oke ini dah jam 11.11 PM fokus ka fokus.
Kita lupakan soal time management haha tapi aku pengin kalo time management aku dah berhasil, nanti ku sharing-sharing juga deh. Makannya rajin baca blog aku ya! *maksa. Sebetulnya ketemu di salah satu kegiatan berbayar dan *katanya sih bergengsi selama kurang lebih 2 pertemuan daring dan 1x pertemuan full day wawancara, sampai persiapan 9 hari tambahan untuk dinyatakan lolos aku yang chat duluan si dia, sebut saja namanya Eki hahaha sampai akhirnya kita menjadi teman dan ketemu di Bandung. Karena keperluan "bantuan" untuk Kolokium sih *jahat yaaa, mon maap Eki yang penting kita mutualisme. Kebetulan dia juga baru lulus kuliah dan masih fresh, plusnya lagi nilai Kolokiumnya bagus, jadi makin aku "pepet" dong buat bisa ditanya-tanya kapan pun. Singkat cerita karena ternyata misi kita mirip yaa visinya juga rada nyambung kalo ngobrol, dan lagi kita berdua lagi seneng belajar jadi yaaa yang diomongin tentang platform belajar, peluang usaha, dan lainnya. Kebetulan memang kita seumuran.
Di akhir 2020 aku udah punya planning ina inu untuk 2021, tapi ternyata setelah dijalankan aku belajar tentang prioritas. Kesehatan fisik dan mental aku, aku mengutamakan itu untuk mengerjakan satu per satu tujuan ini dengan mudah dan lancar. Teman baru, ilmu baru. Aku belajar tentang untuk menemukan seseorang yang kita inginkan itu ya harus di tempat yang tepat. Entah udah ke berapa kalinya aku ngobrol sama diri aku untuk dapatkan peluang itu, surrounding yang aku butuhkan untuk menggapai cita-cita itu. Setidaknya sudah tidak terlalu samar, lagi.
~
Lagi hal yang aku pelajari di bulan pertama menuju dua awal tahun ini adalah pentingnya ilmu parenting. Berkeluarga, punya anak dan membangun peradaban baru bukanlah hal semudah bikin keputusan mau makan apa, tapi betul-betul direncanakan, dipersiapkan dengan matang dan persetujuan. I learn from silent. Aku manusia pemerhati, mulai sadar pentingnya konsistensi, pentingnya kuat meski terus diterpa badai yang menyakitkan. Entah ini sebuah kebetulan atau bukan, tapi informasi itu datang seperti memang sedang aku butuhkan.
~
Bulan ini, rasanya dibayar semua kerja keras di akhir-akhir bulan tahun lalu. Ditemani ost.nya Startup *tetep yaa bund wkwk, meskipun aku sendirian tapi aku harus kuat. Apresiasi yang paling ikhlas dan menyenangkan adalah dari diri sendiri. Aku kaget ternyata aku kompeten di sertif dan dapetin nilai paling baik yg bikin ortu bangga. Gimana nggak puas dan merinding, Allah baik banget. Tapi nggak boleh puas sekarang, perjalanan belum selesai, itu baru gerbang 1 masih ada beberapa gerbang lagi sebelum ke tempat itu. Tapi aku ngerasa happy sih bisa belajar juga tentang hal ini, bahwa nilai bagus bukan berarti pintar tapi karena Ia berusaha. Aku nggak pintar, tapi aku tau aku selalu berusaha. Aku tau aku capek tapi aku nggak nyerah. Bersyukuuuur banget punya panutan, bersyukuuur banget aku kenal kamu Liv. Tiap aku belajar dan ngerasa berat, aku liat kamu juga sedang berjuang, rasanya kaya aku berjuang bareng sama kamu. Dulu aku selalu bertanya-tanya, emang sepenting itu ya punya idola? Sekarang aku baru tau apa artinya.
Cerita lainnya tentang kekecewaan rasanya aku nggak mau cerita, biarlah itu menjadi lalu dan pelajaran terbesar. Toh kita nggak akan belajar kalau yang selalu kita dapatkan adalah kesuksesan. Sukses dalam pertemanan, sukses dalam sebuah usaha yang nggak maksimal, dan jenis sukses lainnya. Tapi kalo pernah ngerasa gagal gini rasanya kita kan jadi lebih berhati-hati dan mempersiapkan diri.
~
Bismillah.. 2021 berdamai ya kita, bukan saja antara aku dan kamu tapi juga untuk dunia. Corona jangan pulang tapi please menghilang. Semoga aku dan kamu yang baca jadi orang yang semakin kuat menghadapi ujian yang semakin berat. Tidak apa-apa, bilang kalau lelah, nangis kalau hampir ingin menyerah, luapkan kalau dapat melegakan, kita semua sama. Manusia yang selalu butuh manusia lain untuk saling menguatkan. Mari kita jalan lagi, gagal nggak pa pa.. Yang penting aku dan kamu sudah berusaha, lebih baik sudah mencoba daripada menyesal karena nggak pernah nyoba kan? Semangat ya!
