Wednesday, May 28, 2014

Langkah Kaki Panjang

Oleh: Ika Fitria N.


Berdiri aku sendiri
Diantara dua dimensi berbeda
Satu titik cahaya terang nan mengkilau ditemani hawa sejuk dan terasa dekat
Di muka, para manusia tampak besuka cita menyambut kawannya
Saling berpegang tangan, memamerkan senyum suka lebar-lebar
Ricuh riang diantara mereka menjadi hiasan di ruangan itu

Tapi di punggungku,
Satu titik cahaya lain hanya dapat berkedip memamerkan adanya ia
Manusia lainnya saling diam
Tak pedulikan keadaan temannya
Sinar dan bau berbeda terlahir di dalamnya
Pekat, panas, gelap dan saling berjauhan

Sekarang,
Aku berada diantara keduanya
Yang mana harus aku pijak?
Harus tepat aku fikirkan
Satu kali langkah kaki bergerak,
dampak ikatan terbesar yang kujalani nanti
Aku tak tahu apa yang harus dilakukan ?!!
YaAllah.. kumohon petunjukmu
Hadiahkan aku yang terbaik dari tabungan pahalaku
Jika boleh aku berhutang padamu sekali lagi,
tolong izinkan aku

Akhirnya, kesegaran udara dari suatu keputusan memberikanku jalan
Melaju kencang jauh ke depan
Bukan lagi sendiri, tapi dengan banyak orang
Di atas permadani putih aku dibawanya
Keliling ruangan di dalam kota indah nan penuh warna
Hiruk pikuk para pecanda
Senda gurau para pemberi bahagia
Itulah mereka
Saling mejaga tali kekerabatan
Dan tak hiraukan tali mati dari kawan sebelahnya
Tak diperdulikan
Karna katanya, itu hanya menambah pilu dan membuat gusar
Baiknya, kita jaga tali suci ini sampai mati
Menjalankan tugas dari-Nya bersama-sama
Tuk menuju tempat yang paling bahagia
Indahnya..

DALAM MALAM
Oleh: Ika Fitria N.

Di dalam suatu tempat terdengar seruan
Seruan sepi yang memecah keheningan
Diam .. Senyap ..
Berseru seram menakutkan
Memanggil hingga aku bangun dari lelap
Dalam lelah aku berjalan
Di tengah gelap aku berjalan
Menggapai semua .. Hingga kutemukan jalan
Cahaya membantu dalam langkah gontai
Membuatku berseru sendirian

Setelah kutahu semuanya ..
Tak terjadi apa-apa
Sunyi
...

Monday, May 26, 2014

Negara di Tengah Jembatan


Negaraku ini sedang berada di tengah jembatan yang panjangnya 69 meter. Jembatan ini dibuat menggunakan tali yang sangat kokoh dan kayu yang amat kuat. Tapi, seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usia, sekarang jembatan ini mulai rapuh.

Angin bertiup sedikit saja mampu menggoyangkan jembatan hingga material dalam negaraku banyak yang berjatuhan dan menghilang. 
Yang kutakutkan adalah, ketika suatu hari nanti, jembatan ini tidak segera dibetulkan, tentunya AKU dan negaraku akan ikut terjatuh dan menghilang juga. Padahal kan jembatan ini dibuat oleh nenek moyang negaraku. Mereka bercita-cita bahwa jembatan ini nantinya akan mampu menjalin persahabatan antara negaraku dan negara lain. Bahkan cita-cita tertinggi nenek moyang KAMI adalah.. 
Jembatan ini mampu membuat persahabatan seluruh negara di bumi. Sungguh mulia.
Melihat keadaan ini, AKU tidak akan diam. 
Sekarang AKU yang akan membuat negara ini tetap seimbang walau diterpa badai besar sekalipun.

*AKU = Pemudi/a Indonesia