...
Pertengahan bulan Mei lalu.. aku menempati tempat yang baru, sebagai pengganti sekolahku.
Singkat cerita.. sudah genap 7 hari berkegiatan disana.. rasanya sangat berbeda. kaget dan segala emosi dalam diri memuncak. aku menjadi "liar", tidak ada kesabaran, tidak ada pemikiran positif, semuanya seperti dikuasai oleh syetan.
Apakah hanya aku yang seperti ini?
Bagaimana dengan orang-orang di luar sana?
Apa yang harus kulakukan sekarang? Keluar dan menyatakan bahwa aku tak sanggup?
Dan masih banyak lagi pertanyaan dalam kepalaku.
Bagaimana dengan orang-orang di luar sana?
Apa yang harus kulakukan sekarang? Keluar dan menyatakan bahwa aku tak sanggup?
Dan masih banyak lagi pertanyaan dalam kepalaku.
Aku merasa menjadi orang paling tidak beruntung. Orang yang paling menyedihkan. Orang yang paling tersiksa. Apa yang aku perjuangakan selama ini hasilnya seperti ini?
Aku harus bagaimanaaaa...
Dua minggu terus menangis sedih dan marah. waktu itu, setiap detik kulihat waktu, setiap itu pula aku merasa. ingin segera mengakhiri ini semua. cepat sampai pulang. tapi? semakin menyiksa diriku, memenjarakan diriku.
Dua minggu terus menangis sedih dan marah. waktu itu, setiap detik kulihat waktu, setiap itu pula aku merasa. ingin segera mengakhiri ini semua. cepat sampai pulang. tapi? semakin menyiksa diriku, memenjarakan diriku.
Aku hanya bisa bersyukur, menangis dan berdoa.
Aku senang bisa bertemu teman-teman. dan pada saat itu pula, aku sangat menyadari betapa berharganya teman. walaupun hanya satu orang. teman bisa memberi kekuatan, teman bisa menemani dalam senang atau kesenduan. teman, teman, teman. saat itu pula aku menangis. sanggup mengatakan segala yang kurasakan sampai aku bisa bahagia dan tertawa melihat mereka..
Termasuk salah seorang yang menjadi penyemangat dalam setiap langkahku. Cerita ini sudah berawal sejak lebih dari satu tahun yang lalu. beda jenis. banyak perbedaan antara aku dan dia. ya. sangat banyak. tapi ia sangat mampu membangun semangat dalam diriku selama ini. termasuk secara tidak langsung aku mendengar cerita tentang dirinya pada waktu bersamaan ini. senang.
Doaku selama ini didengar..
Dua hari kemudian, aku benar-benar dipertemukan dengan seorang teman. rasa bahagia yang tak perlu kujelaskan alasannya.
Sampai waktu satu minggu ditemani olehnya.. semua berubah. banyak tawa yang ku "produksi", rasa senang terkumpul banyak, sampai-sampai aku benar-benar sangat menunggu hari esok. menunggu tantangan lebih berat yang bisa dikerjakan bersama..
Kebahagiaanku ditambah dengan kedatangan teman-teman yang sempat menjadi semangatku dalam berjuang di sekolah. dengan kehadiran mereka, aku benar-benar berbeda. banyak hal bahagia yang kubayangkan dan akan kita rencanakan bersama.
Dua hari setelahnya, satu orang digugurkan. aku tak tau fikiran mereka yang menggugurkannya apa, aku tau tentang dia! tapi harus dalam waktu singkat seperti ini?
aku mengeluarkan air mata lagi. tak bisa berbuat apapun. kulihat ia terakhir kali di tempat yang sama, aku menangis. lagi..
aku mengeluarkan air mata lagi. tak bisa berbuat apapun. kulihat ia terakhir kali di tempat yang sama, aku menangis. lagi..
Esoknya, aku dibuat menangis keras, karena satu teman yang menyatakan bahwa ia tidak sanggup lagi. ia akan meninggalkan tempat itu, aku, dan kegiatannya. sampai pada hari kemarin, ia membereskan semua peralatan miliknya dan berniat muundur. sebelum dimundurkan.
Aku sudah mencoba. melakukan hal yang aku bisa. tapi pada akhirnya, aku benar-benar hanya bisa menangis dan berdoa.
Dan sampai sekarang. hari ini, aku masih juga menangis.
Bukan hanya karena satu hal. tapi hal lain juga, yaitu ketika si pria konyol penyemangat membuatku rapuh. jujur. memang mungkin berlebihan, tapi ini sungguh hal nyata yang kurasakan. lebih dari satu tahun kusembunyikan, ketika memang ada orang yang mampu menebaknya dengan benar, selebihnya benar-benar aku sembunyikan. tepat di hari ini pula, ia benar-benar mengecewakanku.
Bukan hanya karena satu hal. tapi hal lain juga, yaitu ketika si pria konyol penyemangat membuatku rapuh. jujur. memang mungkin berlebihan, tapi ini sungguh hal nyata yang kurasakan. lebih dari satu tahun kusembunyikan, ketika memang ada orang yang mampu menebaknya dengan benar, selebihnya benar-benar aku sembunyikan. tepat di hari ini pula, ia benar-benar mengecewakanku.
Aku berfikir.. apa karena ia tak tau?
apa aku harus memberi tau? memperlihatkan? menjelaskan? aku hanya mengharagaimu lewat perasaan yang dipendam selama ini. aku tau kau juga sama. tapi.. aku tidak mengerti.
Meskipun begitu, aku teteap menghargai perasaan orang lain terhadapku. walau terkadang.. aku tak tau harus bagaimana.
apa aku harus memberi tau? memperlihatkan? menjelaskan? aku hanya mengharagaimu lewat perasaan yang dipendam selama ini. aku tau kau juga sama. tapi.. aku tidak mengerti.
Meskipun begitu, aku teteap menghargai perasaan orang lain terhadapku. walau terkadang.. aku tak tau harus bagaimana.
Sekarang.. aku merasa kehilangan semuanya, ya. segalanya.. aku hanya bisa bersyukur, menangis dan berdoa. lagi..
No comments:
Post a Comment