Monday, September 21, 2015


BERSYUKUR

Ini merupakan cerita fakta yang terjadi pada diriku. Bukan dalam waktu yang baru, tapi.. berdasarkan cerita yang seiring berjalannya waktu.

Bulan ramadhan lalu, yang pertama kalinya aku ikut mama menuju kediaman manusia-manusia yang sudah renta. Beberapa, kukenali. Merekapun begitu. 

Sore itu.. Aku, Mama dan Daffa berjalan mengunjungi kediaman pertama. 
Rumah Ibu.
Sudah tak sabar.. aku menyesal, mohon maaf pada ibu dan diriku yang sebesar-besarnya karena setelah janji yang  bertahun-tahun belum sempat aku tepati, akhirnya aku bisa menepatinya di tahun ini.

"Assalamu'alaikum.." Terucap salam manis dariku begitupun mama. pintu terbuka. Tapi tak ada yang menyaut. cukup lama dalam hitungan detik. 
Akhirnya kami dipersilakan masuk. dipersilakan duduk. oleh ibu.
Wanita itu memelukku erat, menciumi pipi dan keningku. tak henti. dan menangis. sambil terus memelukku, ia banyak berucap. beberapa yang kudengar jelas adalah "nak, kamu sudah besar.. anak ibu sudah besar sekarang.. anak ibu sudah bekerja. ibu sudah tidak sanggup menggendong ika.. ibu kangen gendong ika. ika masih cantik. sekarang lebih cantik. baba juga sekarang sudah tidak kuat jalan. baba sekarang sakit. dari kemarin.. untuk duduk pun sulit. ibu sayang ika"

Air mata jatuh diantara kita, Aku, Ibu, Mama dan Baba. sambil diiringi nyayian anak-anak ayam.

Lepas pelukan, aku mengeluarkan isi dari satu wadah yang kubawa. 
sambil menahan air mata.. "ibu, ini mukena dari ika buat ibu. pake uang sendiri. hasil ika kerja keras bu" 
ibu memelukku kembali. lebih erat. "makasih naaaak.. ibu pake. malem ini langsung ibu pake buat tarawih ya nak". kami tak sanggup menahannya lebih lama. hujan turun kembali.

Banyak yang Ibu ceritakan. Banyak. Bahkan sampai diulang. Sekaligus mengingat masa lalu. masa kecilku yang dulu, sebagai anak yang dititipkan kepada Ibu. 

Usia 3 tahun bukan terlalu kecil bagiku. untuk dapat mengingat beberapa kejadian saat itu. Manis, teh itu manis. yang selalu dibuatkan untukku dan Baba. Hangat. pangkuan hangat selalu diberikan Ibu dan Baba padaku, setiap mataku lelah. 
Ibu kuat. dulu aku suka digendong. naik dan turun. dari rumahku ke rumah ibu. begitu sebaliknya. Itu dulu.

Sekarang, tubuh Ibu sudah tidak sekokoh aku mengingat jelas jasa-jasanya padaku. saat aku masih hobi menangis ketika jatuh. Punggungnya agak bungkuk, matanya terlihat sayu, rambutnya semakin putih dan berkurang setiap waktu, tapi tetap cantik. wajah dan hatinya tidak pernah tua. tidak pernah layu seperti mawar yang hanya disimpan tanpa perawatan dalam waktu seminggu. semangatnya tak pernah luntur terbawa suara-suara bising orang membicarakan. aku sayang ibu.

Sepulangnya..
kembali memijaki kediaman wanita tua renta lain. ke beberapa. bukan satu atau dua. tak sedikit dengan keadaan ekonomi keluarga yang membuatku haru. itulah alasannya mengapa mama mengajakku mengunjungi mereka. 
Beberapa hal yang membuatku belajar..
Salah satunya adalah, ketika aku mengunjungi salah satu rumah yang awalnya kufikir hanya dihuni oleh seorang manula yang renta, aku mengetuk dan mengucap salam di depan pintu. Ada yang menjawab dan membukakan. Seorang anak laki-laki berpenampilan layaknya punk rock. Setelah aku sedikit menjelaskan maksud dan tujuanku, lelaki muda itu segera memanggil neneknya (kukira). 

Sambil sedikit memperhatikan sedikit bagian tempat tinggalnya, aku merasa kasihan. Bukankah sebaiknya binatang ternak tidak disatukan dengan ruangan memasak? Ratusan detik berlalu.. Nenek itu keluar, dengan pakaian sedikit lusuh dan tampak sakit. Ya! Ternyata nenek itu benar-benar sedang kurang enak badan. Kunyatakan maksudku dan memberinya sesuatu. Aku dan nenek itu berlalu.

Sempat terfikir dalam kepala dan hatiku. Mungkin ini hanya satu dari sebagian banyak orang lain di permukaan bumi yang berbagi tempat tinggal dengan hewan ternaknya. Bisa jadi itu juga yang menjadi penyebab nenek tadi menjadi kurang sehat. Ya Allah.. terimakasih engkau masih memberiku tempat tinggal layak huni. Walaupun tidak sebagus dan sebesar tempat tinggal yang orang-orang idam-idamkan.

Hari ini.. Banyak pelajaran berarti. 

~Kita harus bersyukur dengan yang telah kita miliki. Kita harus turut membantu kepada siapa saja yang membutuhkan kita. Kita harus menghargai setiap manusia apapun kondisinya.
Terimakasih YaAllah..

No comments:

Post a Comment