Sunday, February 18, 2018

Kaya Tak Berilmu atau Miskin Berilmu?


Hai!! Masuk di bulan Februari rasanya banyak PR banget buat aku. Target habisin 1 buku seminggu jadi banyak tersendat karena waktu dipake buat kerja dan tumben-tumbenan kerjaan kantor dari awal bulan ini tu whoaaaaa super duper keju *lah jadi iklan, ngerjain project-an blossom, terus ngerjain projekan lain-lainnya, dan banyak hal deh sampe-sampe buat minggu ini aja, waktu yang bisa dipake buat baca tu cuma 15 menit setelah jam makan siang, ketika di kendaraan dan lagi sarapan pagi. Luar biasa sesibuk itu ya? *lebay emang (tapi serius jadi kurang tidur dan menyebabkan mata panda huhuuu) dan lagi tiga hari yang lalu aku kondisi tubuh aku drop efek kehujanan mulu, begadang dan kelelahan. Alhamdulillah dulu.

Oke! Kita bicarakan hal lain! Tapi pembahasan kali ini agak berat nih hehe. Jadi, kemarin kemarin kemarin pokoknya aku sempet ngelakuin survey di Instagram dengan mengajukan pertanyaan "Kaya tak berilmu atau miskin berilmu? Pilih mana?". Dan jawaban diketahui 96% memilih miskin berilmu. Sungguh seperti itukah jawaban di hati mereka? Nah, karena aku penasaran sama alasan-alasannya, maka aku buat lagi snapgram yang meminta mereka buat ngasih penjelasan dari pilihan mereka. Ternyata, yang bisa ngasih penjelasan nggak cuma yang milih tapi juga nggak milih. Beberapa orang langsung berkomentar "Mending kaya berilmu laaah" nah kan? Minta pilihan yang lain. Trus adajuga yang berkomentar "Nggak ada orang yang miskin" trus dia ngasih aku kutipan surah An Najm ayat : 48 yang isinya "Allah menciptakan wanita dan laki-laki, si tua dan si muda, tertawa dan menangis, dan dialah Allah yang memberi kekayaan dan berkecukupan". Adapula yang langsung kritis berkomentar "Pertanyaan retoris", "Untuk jadi kaya perlu ilmu, orang berilmu sudah pasti kaya bukan cuma secara materiil", trus lagi "Gimana caranya jadi kaya tanpa ilmu? Darimana ceritanya punya ilmu tapi masih miskin aja?" Sampe aku penasaran dong dengan mereka yang lebih memilih nomer 1, dalam artian menjadi minoritas. Ya aku tanya juga ada yang jawabannya "Biar jawabannya lebih berwarna, karena pasti setiap orang milih yang nomer 2" *hahha inisih.. Makza ._. dan bahkan sampe ada yang balesnya lewat WA dan menjelaskan kalo itu tu bukan dia yang milih tapi temennya (?!) Ya baiklah wgwg. Menarik nggak sih? Buat aku, melibatkan persepsi oranglain dengan berbagai macam sudut pandang dan latar belakangnya tu seru banget. Karena disitulah salah satu jalan kita bisa berfikir lebih luas. Nggak lurus-lurus aja atau paten, keukeuh sama pendapat sendiri. Oke kita mulai bahas aja ya, dimulai dari arti kaya dan miskin

Sunday, February 4, 2018

Review Book - Jangan Takut Gagal


Sebab Allah bersama orang yang berani melangkah, maka jangan takut gagal. Karena ada Allah SWT., percaya bahwa Allah yang akan senantiasa membantu kita, menemani kita, melindungi kita.


Buku karya kak Adilla Darma ini merupakan buku keduanya setelah buku pertamanya yang berjudul "Jangan Pernah Menyerah". 

Buku ini dikemas dengan bahasa yang ke-anak-mudaan banget hehe. Ya! Bahasanya nggak berat dan mudah dipahami. 


Bagian demi bagian dijelaskan melalui gambaran kehidupan juga yang bikin kita lebih mudah memahami. Karena ketakutan untuk gagal amat dekat dengan kita. Kamu bisa liat salah satu ilustrasi gambar diatas tentang ilusi gunung es kan? Nah itu kaya gambaran usaha kita selama ini. Hasil ternyata nggak seberapa dibandingkan dengan apa yang kita dapat melalui perjalanan usaha kita.