Kaya Tak Berilmu atau Miskin Berilmu?
Hai!! Masuk di bulan Februari rasanya banyak PR banget buat aku. Target habisin 1 buku seminggu jadi banyak tersendat karena waktu dipake buat kerja dan tumben-tumbenan kerjaan kantor dari awal bulan ini tu whoaaaaa super duper keju *lah jadi iklan, ngerjain project-an blossom, terus ngerjain projekan lain-lainnya, dan banyak hal deh sampe-sampe buat minggu ini aja, waktu yang bisa dipake buat baca tu cuma 15 menit setelah jam makan siang, ketika di kendaraan dan lagi sarapan pagi. Luar biasa sesibuk itu ya? *lebay emang (tapi serius jadi kurang tidur dan menyebabkan mata panda huhuuu) dan lagi tiga hari yang lalu aku kondisi tubuh aku drop efek kehujanan mulu, begadang dan kelelahan. Alhamdulillah dulu.
Oke! Kita bicarakan hal lain! Tapi pembahasan kali ini agak berat nih hehe. Jadi, kemarin kemarin kemarin pokoknya aku sempet ngelakuin survey di Instagram dengan mengajukan pertanyaan "Kaya tak berilmu atau miskin berilmu? Pilih mana?". Dan jawaban diketahui 96% memilih miskin berilmu. Sungguh seperti itukah jawaban di hati mereka? Nah, karena aku penasaran sama alasan-alasannya, maka aku buat lagi snapgram yang meminta mereka buat ngasih penjelasan dari pilihan mereka. Ternyata, yang bisa ngasih penjelasan nggak cuma yang milih tapi juga nggak milih. Beberapa orang langsung berkomentar "Mending kaya berilmu laaah" nah kan? Minta pilihan yang lain. Trus adajuga yang berkomentar "Nggak ada orang yang miskin" trus dia ngasih aku kutipan surah An Najm ayat : 48 yang isinya "Allah menciptakan wanita dan laki-laki, si tua dan si muda, tertawa dan menangis, dan dialah Allah yang memberi kekayaan dan berkecukupan". Adapula yang langsung kritis berkomentar "Pertanyaan retoris", "Untuk jadi kaya perlu ilmu, orang berilmu sudah pasti kaya bukan cuma secara materiil", trus lagi "Gimana caranya jadi kaya tanpa ilmu? Darimana ceritanya punya ilmu tapi masih miskin aja?" Sampe aku penasaran dong dengan mereka yang lebih memilih nomer 1, dalam artian menjadi minoritas. Ya aku tanya juga ada yang jawabannya "Biar jawabannya lebih berwarna, karena pasti setiap orang milih yang nomer 2" *hahha inisih.. Makza ._. dan bahkan sampe ada yang balesnya lewat WA dan menjelaskan kalo itu tu bukan dia yang milih tapi temennya (?!) Ya baiklah wgwg. Menarik nggak sih? Buat aku, melibatkan persepsi oranglain dengan berbagai macam sudut pandang dan latar belakangnya tu seru banget. Karena disitulah salah satu jalan kita bisa berfikir lebih luas. Nggak lurus-lurus aja atau paten, keukeuh sama pendapat sendiri. Oke kita mulai bahas aja ya, dimulai dari arti kaya dan miskin
- Kaya dan Miskin
Definisi kaya di dalam pertanyaan aku adalah kaya secara materi karena disandingkannya dengan ilmu. Kaya yang selama ini kita ketahui adalah ketika dia lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, atau yang paling mudah dilihat ketika kita melihat oranglain menggunakan pakaian-pakaian bermerk (yang sudah terkenal mahal), berpenampilan yang lebih dari sederhana (glamour), yaa mereka yang mampu membeli barang-barang tersier yang terkadang hanya membeli untuk sekedar punya (tidak sesuai dengan kebutuhannya), yang memiliki banyak harta lah gitu.
Tapi adapula pernyataan mengenai kaya ilmu. Yang berarti seseorang tersebut punya ilmu yang banyak. Bukan hanya akademik tapi juga dalam kehidupannya. Bagaimana ia "memperoleh" kekayaan itu sehingga dianggap telah kaya ilmu yaitu dengan berbagai macam hal, contohnya dengan ia mempelajari sekitarnya, mempelajari hidupnya. Ilmu-ilmu yang ia dapatkan akan selalu terus memperkaya dirinya apabila ia menjadi orang yang rendah hati, terus merasa haus akan ilmu dan mampu membaginya dengan oranglain.
Sedangkan miskin, adalah mereka yang berkecukupan bahkan mengalami kekurangan walau hanya sekedar memenuhi kebutuhan hidupnya. Sesuai dengan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) disebutkan bahwa miskin adalah orang yang serba kekurangan. Ia bekerja, tapi berpenghasilan sangat rendah sehingga tidak mampu mencukupi kehidupannya. Intinya, ia yang serba kekurangan secara materi.
Miskin secara ilmu pun bisa kita artikan yaitu ilmu yang ia miliki sedikit. Ia tidak mampu menyerap "ilmu" dari sekitarnya maupun kehidupannya, ia tidak mampu belajar dan memahami bahwa sesunggunya segala macam ilmu akan menjadi tameng, senjata juga bekal bagi dirinya sendiri. Intiny, ada dalam kondisi yang kekurangan. Ia tidak membuka mata dan hatinya untuk mempelajari sekitar ataupun mereka yang menganggap ilmu yang sudah dimilikinya sudah cukup dan tak mau terus menggali dan cari tau lagi.
Tapi dari definisi keduanya, kita juga nggak selalu mengkaitkan bahwa orang kaya itu yang banyak harta dan yg miskin kekurangan harta. Bisa pula bahwa kaya itu ketika seseorang merasa lebih, dia merasa puas akan apa yang dimilikinya dan miskin itu ketika seseorang merasa kurang. Jadi misal seseorang bisa aja hartanya banyak, tapi dia merasa kurang untuk memberika sebagian dari hartanya itu bisajadi sebenarnya dia miskin.
- Ilmu
Kemudian ilmu menurut KBBI, yaitu pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang (pengetahuan) itu. Ngerti? Udah jangan difikirin, berat. Biar aku saja hahaha
Ya, ilmu atau pengetahuan disini berarti luas guys. Bukan cuma ilmu akademik yang hasilnya ada di rapor dan ijazah, tapi juga ilmu kehidupan. Dan pada poin kedua KBBI juga menjelaskan bahwa ilmu adalah pengetahuan atau kepandaian (tentang soal duniawi, akhirat, lahir, batin, dan sebagainya). Sudah cukup jelas?
Oke sekarang mari kita gabungkan kedalam pertanyaan pertama.
"Kaya Tak Berilmu"
Kita bagi kedalam dua hal yaitu tentang waktu dan proses.
- Waktu -
Kaya mendadak contohnya, ketika ia memenangkan suatu undian. Dalam waktu yang cepat dia berubah menjadi "kaya harta" karena hadiah hasil undian tadi. Tanpa menggunakan ilmunya, yang artinya itu berarti cuma keberuntungan yang ia dapatkan, ia bisa menjadi kaya. Ia merasa puas dan gunakan kekayaan itu, jika tanpa ilmu setelahnya maka kaya yang ia miliki hanya sementara yakni sampai harta itu habis begitu saja dan ia menjadi miskin. Tapi kalau ia bisa pergunakan contohnya digunakan untuk modal usaha pasti kaya hasilnya pun akan berkepanjangan dan tidak akan habis begitu saja.
- Proses -
Proses disini berarti bahwa kekayaan yang dia dapatkan bukan secara tiba-tiba datang begitu saja. Artinya, ada proses yg dilakukannya hingga ia menjadi kaya. Ada yang mengartikan bahwa untuk menjadi kaya tak mungkin tak berilmu, walaupun ia keturunan ningrat dengan warisan sejagat raya tanpa ia mampu me-manage harta turun temurun dari keluarganya dengan ilmu, ia tidak akan tetap bisa dianggap kaya. Jadi artinya, orang kaya ya tetap harus berilmu. Setuju?
Kemudian pilihan kedua.
"Miskin Berilmu"
Ia miskin, tapi ia berilmu. Ada beberapa faktor yang menyebabkan ia tetap miskin walaupun kita tau dia berilmu. Bisa karena ia tidak mampu/belum mampu memaksimalkan ilmunya itu agar ia menjadi kaya, bisa juga karena memang dirinya lah yang mau terus membuatnya kaya ilmu tanpa harus menjadi kaya harta. Lebih memilih kaya ilmu pun ia sudah menganggap dirinya kaya dan bahagia karena ia bisa menebarkan manfaat bagi sekitarnya, bisa berbagi ilmu dengan oranglain yang terus membuat dirinya menjadi semakin kaya dan bahagia. Atau bisajuga ia khawatir dengan kekayaan yg nantinya dimiliki, ia akan lupa dengan segala sesuatu dan menjadikannya lupa akan hakikat ilmu yang sesungguhnya. Ia khawatir akan menyalahgunakan ilmu yang ia miliki untuk terus memperkaya diri tanpa mau berbagi dengan oranglain.
Ada beberapa kisah orang yang sudah kaya tapi lebih memilih hidup miskin, padahal kekayaan yg ia dapatkan sebelumnya juga merupakan hasil jerih payahnya juga. Silakan klik link dibawah ini guys!!
Mungkin ada kesulitan dalam memilih kedua pilihan tersebut. Karena sebaik-baik jawaban yang ingin disampaikan adalah.. "Lebih baik kaya harta dan kaya ilmu" atau "Hidup sederhana namun kaya ilmu" Karena dengan kaya harta dan kaya ilmu kita bisa memaksimalkan harta yang kita miliki untuk berjalan terus mempelajari ilmu dan bisa membagikannya pada oranglain, pun dengan hidup sederhana juga seperti itu.
So guys, pilihan untuk menjadi "kaya" atau "miskin" adalah hak bagi setiap orang. Tapi pada intinya, jadilah bahagia karena kita tidak bisa hidup kaya jika tidak bahagia pun sudah miskin mau tidak bahagia pula?
#iftra



No comments:
Post a Comment