Saturday, August 30, 2014



Sudah belasan tahun aku melalui hidup di dunia. Sudah sejauh ini pula, banyak cerita di baliknya. Setiap langkah kaki yang berbunyi “tak” selalu kuteruskan. Berjalan dan terkadang mencoba dengan naik kendaraan. Satu hal yang selalu menjadi beban dan harapan masih selalu terikat di dalam tangan dan masuk ke tulang tanpa perekat.
Setiap ku menemukan makhluk baru dalam kehidupan, setiap itu pula ia selalu bergejolak, memanaskan diri dalam penggorengan. Mengikuti alurnya yang panjang.


Aku selalu merasa terganggu. Karena ia kadang terbangun saat aku tidak membutuhkan. Tapi. Dari situ aku mendapat pelajaran kehidupan.

Sunday, August 24, 2014

Negara di Tengah Jembatan


Negaraku ini sedang berada di tengah jembatan yang panjangnya 69 meter. Jembatan ini dibuat menggunakan tali yang sangat kokoh dan kayu yang amat kuat. Tapi, seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usia, sekarang jembatan ini mulai rapuh.
Angin bertiup sedikit saja mampu menggoyangkan jembatan hingga material dalam negaraku banyak yang berjatuhan dan menghilang.
Yang kutakutkan adalah, ketika suatu hari nanti, jembatan ini tidak segera dibetulkan, tentunya AKU dan negaraku akan ikut terjatuh dan menghilang juga. Padahal kan jembatan ini dibuat oleh nenek moyang negaraku. Mereka bercita-cita bahwa jembatan ini nantinya akan mampu menjalin persahabatan antara negaraku dan negara lain. Bahkan cita-cita tertinggi nenek moyang KAMI adalah..
Jembatan ini mampu membuat persahabatan seluruh negara di bumi. Sungguh mulia.
Melihat keadaan ini, AKU tidak akan diam.
Sekarang AKU yang akan membuat negara ini tetap seimbang walau diterpa badai besar sekalipun.
*AKU = Pemudi/a Indonesia

Siput

Keringat campur lendir dari sekujur tubuhnya membuat jalanan menjadi licin. Langkahya yang penuh kehati-hatian, bahkan saking terlalu hati-hatinya ia pun melangkah lebih lambat dari kawanan lain selain jenisnya. Tak ada kata lelah. Tak ada kata menyerah. Ia terus berjalan. Ya! Tentu saja berjalan. Jika ia berlari pun tak akan membawa perubahan berarti. Hanya menambah lelah saja. Ia terus bertekad untuk sampai di PUNCAK!! Tentu saja disana banyak terdapat hal manis bahkan termanis yang akan ia nikmati selama hidupnya.
Tepuk tangan dan pemberian semangat dengan riuh mereka berikan. Namun, adapula yang berusaha mencelakakan bahkan membunuhnya. Mereka hanya membuat makhluk ini terus bersemangat untuk maju. “jika aku kembali, maka aku akan mati tanpa meninggalkan cerita. Jika aku berhenti disini, maka aku akan menjadi makhluk paling pecundang di dunia. Dan jika aku maju, aku akan mendapat kesengan”. Ia lambat, berlendir, tidak bau juga, cukup menjijikkan. Tapi ia memiliki tekad.

~lama..
~hujan, angin, kering, dingin, becek, jatuh, sakit, bangun lagi

=> sampai di PUNCAK, dengan selamat dan penuh semangat!

“ :D ”.

_siput kecil itu akhirnya dapat menggapai cita-cita terbesarnya, yakni bertemu kembali dengan keluarganya di atas batu besar, diantara kayu-kayu lembut dan basah.
*ia sempat terpisah karena terjatuh dari atas sana dan harus berjuang sendiri untuk kembali.



Datangnya bulan kedua di setiap tahun ini, membawa kesenangan tersendiri bagiku. Satu ucapan yang seharusnya menjadi sebuah rahasia pun akhirnya terbongkar dan banyak yang membooking untuk mendukung hari bahagiaku itu. Haha, konyol awalnya. Tapi mereka sungguh menaruh harta luar biasa kepekaan dan kepedulian, ku tau ada pada awal ini.
Diantarnya hal itu sampai pada aku tertawa di waktu yang menjadi pujaan banyak orang.
1. Pujian dan harapan pertama kali kurasakan saat ku baru terbangun pada waktu awal manusia melakukan aktifitasnya.
2. Dimulai dari kain, busa, dan mata yang dijadikan satu karya yang luar biasa unik dan bermanfaat (tapi cukup “menggelikan’ bagiku).
3. Bahan beku termanis yang tambah manis karena dibungkus kertas merah muda ditambah pita merah menawan.
4. Dari partner saat ini pun, aku diberi sesuatu yang menjadi bahan latihan untuknya. Kukatakan pada diriku. Betapa niat orang ini. Yaya… baiklah.
5. Ucapan selamat disertai gambar diri dengan tambahan bando bertelinga yang membuat lucu.
6. Dua pemberian ucapan lainnya yang hampir sama, yaitu dari para saudara baru yang sekarang masih menjalani tahap ‘pendekatan’.
7. Masih berbentuk ucapan dan do’a yang diberikan. Tapi ini menjadi salah satu ‘khusus’ karena menjadi yang beda dari semuanya.
8. Busa yang amat besar, dan tentunya kumiliki yang pertama.
9. Busa yang bisa berlari dan berkembang biak di dunia nyata
10. Dan disusul dalam waktu yang sangat jauh. Kebutuhan yang baru saja akan kuambil itu, telah datang lebih dulu.
Penambahan dari sebuah rencana yang bukan rencana, menjadi pelengkap segalanya. Yang menjadi sebuah gambaran mutiara di kepala adalah.. segala hal baik dari para perkataan itu dapat benar terwujud dan memang menjadikannya lebih baik. Aaaamiiiin..

Negara



Rumput yang bergoyang bak penari hula-hula, menari bersama para bunga juga bernyanyi dengan nada tak tentu, hadir dalam sebuah acara pesta. Acara yang sebenarnya tak semua bisa mengetahui, melihat, bahkan merasakannya. Ditemani si cahaya dunia yang tampak riang pula. Mereka semua mengikuti alunan nada dari kolaborasi musik dari berbagai arah angin. Membawakan melodi dari daerahnya masing-masing. Berusaha memadukannya, tanpa ada dan sempat terdengar suara sumbang di sela-selanya. Betapa menakjubkan kuasa tuhan ini. Para binatang bertelinga panjang selalu siap sedia menjadi tamu mereka. Sang putri warna-warni pun sama. Karena, mereka tak ingin menyia-nyiakan masa hidupnya. Betapa berharga hidup para putri  itu. Jadi, mereka menghabiskan waktu hidup mereka sebaik-baiknya.
Betapa kompak mereka semua. Seluruh elemen turut mendukung kegiatan itu.

Bagaimana jika negaraku seperti itu?