Tuesday, December 15, 2015

Desember 2015



Assalamu'alaikum~
Udah lama nggak tulis-tulis. Akhirnya mau lagi angkat jari buat ketak ketik di keyboard yang berisik.hihi
Kabar aku baik, semuanya.. Baik :)
Semoga kita dalam lindunganNya selalu ya, dipanjangkan umurnya. aamiin..

Beberapa bulan lalu, aku pernah bercerita tentang seseorang yang telah kukenal lama. Penuh cerita. Sekarang, ceritanya masih berlanjut.hehe
Seiring berjalannya waktu, semakin banyak komunikasi dan bertemu. Akhirnya.. No! kita nggak pacaran!!

Intinya sih.. Masih proses mengenal lah. Lagian masih panjang juga waktunya. Masih lamaaa.. Harus belajar banyak-banyak dulu nih diwaktu-waktu ini. Siapin diri buat turut memperbaiki dunia. *widih berat amat dah :O

Awalnya emang punya banyak pemikiran pendek. Yang pengennya cuma suatu hal yang sempurna. Yaa namanya juga manusia, nggak ada yang sempurna kan? Termasuk kita. Banyak bagusnya juga jeleknya. Tinggal pilih aja mau dominan kemana. Tapii.. Lambat laun aku harus belajar belajar dan banyakin belajar. Salah satunya tentang manusia. Manusia kan bisa berubah jadi lebih baik atau sebaliknya, tergantung dari manusianya plus dorongan dari orang-orang sekitar. Nah, aku lagi belajar materi dan praktik dari hal itu nih.

Konyol emang kalo difikir dan diinget-inget cerita dulu. Eh sekarang merangkai cerita baru sama orang yang itu lagi. Sudahlah.

Oke! Sekarang emang belum masuk tengah bulan, apalagi akhir bulan desember. Tapi, kita perlu banget evaluasi diri di tahun ini. hmm..

Pertama!
Udah tercapai belum target-target tahun lalu yang kita buat di tahun 2015 ini?

Kedua!
Ada perubahan kah di tahun ini? Jadi lebih baik atau malah..?!

Ketiga!
Udah bisa menghasilkan apa? Dan udah dapet apa aja?

Keempat!
~isi sendiri deh. sesuai apa yang difikirin.

Nah, kalo jawabannya udah tercapai nih semua cita-citanya, sampe kita mengalami perubahan ke yang lebih baik dari tahun sebelumnya, udah mendapatkan dan menghasilkan banyak hal.. Selamat ya!! Terus bersyukur dan kembangkan diri lagi lagi dan lagi..
Kalo jawabannya malah sebaliknya, terus berfikir positif dan liat kenapa bisa kaya gini dan gitu. Dan usahakan, kesalahan kita di tahun ini jadi bahan evaluasi dan pelajaran di tahun mendatang.

Buat ngadepin tahun yang baru, gimana? Pertanyaannya sama, dan jawabannya tergantung diri kita masing-masing. Yang pasti sih kita sebagai generasi muda, yuuk!! turut serta "mengabdi" pada negara tercinta dengan hal apapun. Nggak lupa buat semakin mendekatkan diri padaNya, karena semakin nggak kerasa kita ngejalanin waktu di dunia. Tau-tau udah nambah usia lagi aja. Waduh gawat banget kalo kita masih jadi manusia yang gitu-gitu aja :}. Laksanakan hak dan kewajiban kita sebagai manusia yang baik. Hormati, sayangi orang tua dan keluarga. Makin-makiiiiin yaaa :)

Sampai bertemu lagii!!

Wassalamu'alaikum~

Friday, October 2, 2015



~September ceria~
Bisa nyanyiinnya? haha

Wuhuuuu alhamdulillah.. Di tahun ini, aku bener-bener ngerasain yang namanya "September Ceria" :D

Mulai dari Ulang Tahun Mamah di tanggal 7 September. Aku ngucapin banyak banget terimakasih buat teman, sahabat, dan saudara-saudara aku yang udah mau diajak kerjasama ngasih ucapan dan doa buat Mamah. pagi-malam handphone nya nggak berhenti sama doa dan ucapan orang-orang. sampe malemnya juga. Ah! spesial banget deh :D

Trus lagi.. ini bulan terakhir aku ditraining. hehe
Itu artinyaa? (huehehe)

Aku juga seneng banget bisa menikmati surga dunia. Ke curug kembar, Adricon. Yang letaknya di Ciburial, Cisarua, Jabar, Bogor, Indonesia. sama temen-temen kocak dan luar biasa. meskipun harus boti.. Nggak pa pa lah yang penting bahagia luar biasa :D. Karena buat pertama kalinya juga aku bisa ngerasain berenang dari air penampungan alam. Diantara seribu pohon alami. kereeeeeeen!! dingiiiiiiin!!

Bulan ini juga aku mulai suka coba-coba bikin kue. hehe
waktu itu sih udah berhasil di percobaan dua buat bikin "cake mug". Kata adlyn sih.. ENAAAAK!! yeeeaaaay thanks my best good friend. mmwwah :D

Mulai melatih kemampuan bermusik. terutama keyboard ama gitar nih. Bulan depan harus lebih jago ya!

Suatu malam di hari sabtu, aku mau makan-makan bareng anak be-next. Ada tragedi blabla lah. Yang membuat wajahku babak belur kebesret tembok batu. huahahaha seru dan perih lah (y). Udah gitu besoknya masiiih aja mau keluar rumah. Nggak malu? Nggak sama sekali! yang penting bahagia lah. Nih!! aku wisata kuliner ama Echa. 


Project kantor bulan ini yang bikin hati ulala adalaaah.. setelah project buah selesai, dilanjut sama makanan. Pizza, waffle, sushi. ummm nyammmm~~. kita juga sempet ditraktir pizza lagi sama kantor. bonus buat aku juga ada traktiran es buah di hari ulang tahunnya adlyn. huehehe :D

Di akhir bulan ini aku sama adlyn dibikin pusing buat nyari file plus nyusun buat persiapan print malam. Yang waktunya tu detik2 udah mau pulang padahal. huhuhu :""((
~ikhlaaaaass.. ikhlaaaaasss..

~bersyukur. Banyakin pengalaman, pelajari kehidupan yang sedang, telah, dan akan dijalani

Monday, September 21, 2015


BERSYUKUR

Ini merupakan cerita fakta yang terjadi pada diriku. Bukan dalam waktu yang baru, tapi.. berdasarkan cerita yang seiring berjalannya waktu.

Bulan ramadhan lalu, yang pertama kalinya aku ikut mama menuju kediaman manusia-manusia yang sudah renta. Beberapa, kukenali. Merekapun begitu. 

Sore itu.. Aku, Mama dan Daffa berjalan mengunjungi kediaman pertama. 
Rumah Ibu.
Sudah tak sabar.. aku menyesal, mohon maaf pada ibu dan diriku yang sebesar-besarnya karena setelah janji yang  bertahun-tahun belum sempat aku tepati, akhirnya aku bisa menepatinya di tahun ini.

"Assalamu'alaikum.." Terucap salam manis dariku begitupun mama. pintu terbuka. Tapi tak ada yang menyaut. cukup lama dalam hitungan detik. 
Akhirnya kami dipersilakan masuk. dipersilakan duduk. oleh ibu.
Wanita itu memelukku erat, menciumi pipi dan keningku. tak henti. dan menangis. sambil terus memelukku, ia banyak berucap. beberapa yang kudengar jelas adalah "nak, kamu sudah besar.. anak ibu sudah besar sekarang.. anak ibu sudah bekerja. ibu sudah tidak sanggup menggendong ika.. ibu kangen gendong ika. ika masih cantik. sekarang lebih cantik. baba juga sekarang sudah tidak kuat jalan. baba sekarang sakit. dari kemarin.. untuk duduk pun sulit. ibu sayang ika"

Air mata jatuh diantara kita, Aku, Ibu, Mama dan Baba. sambil diiringi nyayian anak-anak ayam.

Lepas pelukan, aku mengeluarkan isi dari satu wadah yang kubawa. 
sambil menahan air mata.. "ibu, ini mukena dari ika buat ibu. pake uang sendiri. hasil ika kerja keras bu" 
ibu memelukku kembali. lebih erat. "makasih naaaak.. ibu pake. malem ini langsung ibu pake buat tarawih ya nak". kami tak sanggup menahannya lebih lama. hujan turun kembali.

Banyak yang Ibu ceritakan. Banyak. Bahkan sampai diulang. Sekaligus mengingat masa lalu. masa kecilku yang dulu, sebagai anak yang dititipkan kepada Ibu. 

Usia 3 tahun bukan terlalu kecil bagiku. untuk dapat mengingat beberapa kejadian saat itu. Manis, teh itu manis. yang selalu dibuatkan untukku dan Baba. Hangat. pangkuan hangat selalu diberikan Ibu dan Baba padaku, setiap mataku lelah. 
Ibu kuat. dulu aku suka digendong. naik dan turun. dari rumahku ke rumah ibu. begitu sebaliknya. Itu dulu.

Sekarang, tubuh Ibu sudah tidak sekokoh aku mengingat jelas jasa-jasanya padaku. saat aku masih hobi menangis ketika jatuh. Punggungnya agak bungkuk, matanya terlihat sayu, rambutnya semakin putih dan berkurang setiap waktu, tapi tetap cantik. wajah dan hatinya tidak pernah tua. tidak pernah layu seperti mawar yang hanya disimpan tanpa perawatan dalam waktu seminggu. semangatnya tak pernah luntur terbawa suara-suara bising orang membicarakan. aku sayang ibu.

Sepulangnya..
kembali memijaki kediaman wanita tua renta lain. ke beberapa. bukan satu atau dua. tak sedikit dengan keadaan ekonomi keluarga yang membuatku haru. itulah alasannya mengapa mama mengajakku mengunjungi mereka. 
Beberapa hal yang membuatku belajar..
Salah satunya adalah, ketika aku mengunjungi salah satu rumah yang awalnya kufikir hanya dihuni oleh seorang manula yang renta, aku mengetuk dan mengucap salam di depan pintu. Ada yang menjawab dan membukakan. Seorang anak laki-laki berpenampilan layaknya punk rock. Setelah aku sedikit menjelaskan maksud dan tujuanku, lelaki muda itu segera memanggil neneknya (kukira). 

Sambil sedikit memperhatikan sedikit bagian tempat tinggalnya, aku merasa kasihan. Bukankah sebaiknya binatang ternak tidak disatukan dengan ruangan memasak? Ratusan detik berlalu.. Nenek itu keluar, dengan pakaian sedikit lusuh dan tampak sakit. Ya! Ternyata nenek itu benar-benar sedang kurang enak badan. Kunyatakan maksudku dan memberinya sesuatu. Aku dan nenek itu berlalu.

Sempat terfikir dalam kepala dan hatiku. Mungkin ini hanya satu dari sebagian banyak orang lain di permukaan bumi yang berbagi tempat tinggal dengan hewan ternaknya. Bisa jadi itu juga yang menjadi penyebab nenek tadi menjadi kurang sehat. Ya Allah.. terimakasih engkau masih memberiku tempat tinggal layak huni. Walaupun tidak sebagus dan sebesar tempat tinggal yang orang-orang idam-idamkan.

Hari ini.. Banyak pelajaran berarti. 

~Kita harus bersyukur dengan yang telah kita miliki. Kita harus turut membantu kepada siapa saja yang membutuhkan kita. Kita harus menghargai setiap manusia apapun kondisinya.
Terimakasih YaAllah..

Saturday, August 22, 2015

Mata Hati Telinga


Satu cerita tentang manusiaCoba 'tuk memahami arti cintaBenarkah cinta diatas segalanyaHanyakah itu satu-satunya
Yang menjadi alasan untuk menutup mataTak melihat dunia yang sesungguhnyaDan menjadi jawaban atas semua tanyaYang kita harap mampu mewujudkan sebuah akhir bahagia

Reff:Buka mata hati telingaSesungguhnya masih ada yang lebih penting dari sekedar kata cinta Yang kau inginkan tak selaluYang kau butuhkan mungkin memang yang paling pentingCobalah untuk membuka mata hati telinga
Adakah kau rasakan kadang hati dan fikiranTak selalu sejalan seperti yang kau harapkanTuhan tolong tunjukkan apa yang 'kan datangHikmah dari semua misteri yang tak pernah terpecahkan\

Back to Reff: 2x

Buka mata hati telingaBuka mata hati telingaCoba kau buka mata hati telingaMata hati telinga
Hayooo siapa yang tau lagu diatas?
Dibawainnya sama Maliq & D Essentials.
Menurut aku, lagu diatas cocok buat remaja yang lagi galau masalah cintaa.. hayoo siapa yang lagi galau, coba deh direnungkan lirik diatas. mungkin sambil kamu nyanyiin, galau kamu sedikit-sedikit bisa ilang :D

Wednesday, August 19, 2015

5 Tahun Lalu


Hai pemuda baik disana!!
Ini.. Adalah cerita tentang kita.

Waktu itu, usiaku saaangat muda. belum menginjak remaja. 13 tahun tepatnya. Usia yang masih pantas disebut anak-anak bagiku.  Untuk yang pertama kalinya aku merasa “takut” disukai seorang anak laki-laki. Pertama kalinya olehmu. Aku diperhatikan, diberi senyuman, disms, ditelfon, bahkan didekati. Tau tidak? Aku takut akan semua itu. Cara-cara konyol banyak kulakukan. Aku menjauh ketika kau mendekat, bersembunyi agar tak terlihat olehmu, bersikap sombong ketika disapa olehmu. Aku banyak berharap tidak pernah sekelompok belajar denganmu. Doaku terkabul. Jujur, aku takut saat itu. Mungkin hampir berbulan-bulan kau mengejarku. Tak sampai aku jatuh padamu, kau memutuskan untuk pergi dengan yang lain. dengan perempuan itu. Yang perawakannya kurang lebih sama denganku. Aku tau namanya.

Satu tahun kemudian, kita pisah kelas. Namun kelas kita bersebelahan. Di usiaku yang ke-14, teman-teman dekatku sudah menunjukkan keremajaan mereka. Tak sedikit yang sudah berpacaran. Masih tidak denganku. Terulang kembali, aku masih takut dengan seorang laki-laki yang menyukaiku. Meskipun ini bukan kamu. Tapi aku belajar dari sebelumnya, aku lebih bersikap biasa saja. Bukan mengacuhkan seperti perlakuanku dulu padamu.
Beberapa bulan aku duduk di kelas yang bersebelahan denganmu.. aku mulai merasa seperti yang teman-teman lainku rasakan. Aku menyukai seseorang. Yaitu kamu. Saat itu.. aku pun takut. Takut untuk menyukaimu. Tak ada orang lain yang tau tentang perasaanku. Hingga lebih dari setengah tahun lamanya aku memendam itu.. dalam sebuah permainan, akhirnya aku harus memberitahu mereka yang menang bahwa aku menyukai “namamu”. Untuk yang pertama kalinya, ketika kutau kau bersama yang baru, aku merasakan duri menusuk dalam hatiku. Membuatku sesak bernafas. Itu yang pertama kalinya.
Masih di usiaku itu.. aku mulai disukai lebih dari satu pria. Tapi aku tetap menyukaimu. Entah mengapa itu.

Naik kelas. Kita beda kelas lagi. Aku masih suka padamu. Kata teman terdekat, setelah ia tau kisah dari perjalananku pertama bertemu denganmu, aku terkena karma. Karma yang membawaku satu tahun setengah lamanya bertahan menyukaimu tanpa alasan yang pasti. Untuk yang pertama kalinya. Setelah kurenungkan sendiri, mungkin karena sifatku dulu yang “mengacuhkanmu” seperti itu. Maafkan aku..

Memasuki semester 2, aku juga dekat dengan beberapa teman laki-laki. Sampai bisa aku melupakanmu. Sedikit sedikit dan akhirnya banyak. Ya! Aku benar-benar lupa!!

Di sekolah yang baru, kita satu sekolah lagi. Dan masuk ke jurusan yang berbeda. Biasa saja aku melihatmu. Ya! Biasa.
Sampai di usia ke-17, aku menemukan seseorang yang membuat diriku seperti dulu. Hampir dua tahun aku bertahan suka padanya. Bahkan lebih dari suka. Namun sekarang, durinya dicampur dengan api. Lebih sakit dari dulu. Sebuah pengalaman besar lagi bagiku. Dan di usia ini pula, ternyata sepuluh kali lipat bahkan lebih dari itu. Laki-laki yang suka padaku. Laki-laki yang dekat denganku. (bukan dekat tanda kutip). Teman laki-lakiku banyak sekarang. Aku pun tidak takut pada mereka. Aku banyak belajar dari pengalamanku padamu waktu itu. Aku lebih menghargai mereka yang menaburkan serbuk bunga padaku.

Aku tau beberapa cerita tentangmu di tempat ini. Seleramu masih sama. Perempuan yang perawakannya sama denganku. Seperti itu yang kutau. Tapi aku biasa saja padamu. Sampai akhirnya aku juga menemukan penggantinya yang telah menusuk jantungku dengan duri panas itu. Satu tahun.
Sampai aku hampir merasa kering dengan manusia yang satu itu, kau dan teman-teman lain datang.. Kalian membantu aku bangkit dan tidak mempedulikan pria cantik itu lagi. Yang membuat perasaan dan otakku berputar. Sampai kita akhirnya sering berjumpa dan bercengkrama..

Saat acara hebat sekolah, aku merasakan hal itu lagi. Ketika kau membantuku bangkit dan akhirnya bisa berjalan kembali. Tapi, aku bersikap seakan tak peduli.

Sampai-sampai ternyata kita masih bertemu dan berkumpul kembali.. sekarang, benar-benar kau yang memulai. Sifat baikmu itu kau tawarkan lagi padaku.
Disuatu waktu, kau yang menawarkan untuk menjemputku. Aku terima, walau akhirnya bukan seperti yang kau bayangkan sepertinya. Rasa dalam diriku masih sama. Namun, aku merasa berhasil untuk menjaganya.
Untuk pertama kalinya, kau mengantarku pulang. Dengan suara sedikit parau dan bingung yang kau 
keluarkan untuk mengucap salam padaku waktu itu. Kujawab salammu, dan aku masih menjaga hatiku.

Selanjutnya, kau mengundangku ke rumahmu. Saat itu.. kedua kalinya sifat baik kau tawarkan padaku. Dibelakangmu.. aku sangat berterimakasih..
Aku suka saudara-saudaramu, aku sayang ibumu. Aku suka. Dan yang kedua kalinya, kau mengantarku pulang. Walaupun harus bonceng tiga :D

Berikutnya.. dengan jarak rumahmu yang tak begitu jauh dari keluargaku disana.. aku tau beberapa cerita tentang apa yang telah dilakukan dan dikatakan ibumu pada keluargaku itu. Salah satu yang membuatku bangun dan menyadari semuanya. Ibumu memberitahukan wajahku kepada keluargaku lewat telepon genggamnya. Aku kaget. Namun kubiarkan dan lebih kujaga hatiku lagi.

Beberapa hari yang lalu, kau benar-benar mengeluarkan sifat baikmu itu. Di depanku. Di dekatku. Temani sedih dan senangku saat itu. Sampai yang ketiga kalinya itu kau mengantarku pulang ditambah jemputan pertamamu padaku.

Sampai satu hari kemudian.. aku masih suka saudara-saudaramu, sayang ibumu. Tapi aku tidak ingin memaksa diriku untuk menyukaimu lagi. Aku tidak mengizinkan hatiku untuk memiliki perasaan itu lagi. Mungkin ini yang kau rasakan 5 tahun lalu padaku. Tapi.. aku tak mau. Hanya aku yang sejujurnya mengerti, mengapa. Salah satu alasannya adalah, ketika aku telah jatuh hati pada seseorang.. itu tidak akan cukup bertahan dalam hitungan hari, minggu, atau bulan. Tapi bisa sampai tahunan. di fikiranku, masalah perasaan bukanlah main-main.
Maafkan aku.

Terimakasih atas semuanya! Aku salut padamu! Kau banyak takutnya!! Tapi aku salut! Kau telah berhadapan dengan beberapa anjing hari itu, berhadapan dengan laba-laba yang menyentuh wajahmu, dan beberapa hal lain mungkin yang tidak aku tau bahwa kau juga takut terhadapnya. Kau sebenarnya hebat! Ayo! Dengan hanya menghadapi ketakutan itu, kau akan menjadi berani. Bahkan sangat berani!! Kuharap kau bisa sangat membanggakan ibumu.

Kita akan selalu menjadi sahabat. Selamanya. Mengingatkan satu sama lain dan membawa kebaikan satu sama lain. Jangan pernah putus hubungan ini saaaampai kapanpun, karena kita adalah sahabat untuk selamanya :)

~Belajar dari pengalaman sebelumnya. Dan memperbaiki diri.

Wednesday, July 1, 2015

                               Hukuman Yang Tak Terasa

Suatu ketika, Nabi Syuaib a.s. kedatangan seseorang tamu.

Pria ini mengatakan “Tuhan telah menyaksikan semua dosa yang kulakukan. Namun, karena kemurahan-Nya, Ia masih juga belum menghukumku.”

Tuhan lalu berkata kepada Syuaib a.s., “Katakan kepada orang itu, ‘Engkau merasa Tuhan belum menghukummu padahal sebaliknya. Tuhan telah menghukum tetapi kau tak menyadarinya.

Engkau berkelana di tengah rimba tanpa tujuan. Tangan dan kakimu terikat. Engkau tak lain hanyalah wajan yang penuh dengan karat. Semakin hari kau dibutakan dari hal-hal spiritual. Bila api mengenai wajan yang masih bersih, jelaganya terlihat seketika. Tapi, dengan wajan yang permukaannya amat hitam seperti milikmu, siapa yang mampu melihat betapa tebalnya jelaga itu?” 

“Ketika kau berhenti mengingat-Nya, lapisan karat itu bergerak menuju jiwamu. Bila kau menulis di atas sehelai kertas, tulisan itu akan mudah terbaca. Namun bila kertas itu kau remas berulang kali,apa yang kau tulis akan sulit untuk kau baca. Tenggelamkan dirimu dalam larutan pembersih karat. Hapus jelaga itu seluruhnya!”

Setelah Syuaib a.s. mengutarakan semua ini, saat itu pula mawar bermekaran di hati pria itu. Tapi ia masih bertanya, “Aku masih ingin tahu satu tanda bahwa Dia benar-benar telah menghukumku.”
Sekali lagi Tuhan, melalui lidah Syuaib berkata, “Aku takkan menyingkap rahasiamu, tapi Aku akan tunjukkan hingga kau mengerti.”

“Dalam hidupmu kau telah banyak beramal saleh. Kau sering berpuasa dan shalat malam. Tapi, kau belum menikmati semua itu. Kau memiliki banyak buah, namun tak ada yang rasanya manis. Tanpa cita rasa dan benih kenikmatan, sebiji apel takkan tumbuh menjadi pohon yang penuh dengan buah. Begitu pula dengan ibadahmu, ibadah tanpa kenikmatan tak lebih dari sekadar khayalan …”

http://islamitubaik.blogspot.com

Tuesday, June 30, 2015


Umar bin Abdul Aziz menulis surat kepada Abu Bakar Ibnu Hazm sebagai berikut,


"Perhatikanlah, apa yang berupa hadist Rasulullah SAW. Maka tulislah, karena sesunggguhnya aku khawatir ilmu agama tidak dipelajari lagi, dan ulama akan wafat. Janganlah engkau terima sesuatu selain hadist Nabi SAW. Sebarluaskanlah ilmu dan ajarilah orang yang tidak mengerti sehingga ia mengerti. Karena, ilmu itu tidak akan binasa (lenyap) kecuali kalau ia dibiarkan menjadi rahasia (tersembunyi) pada diri seseoran". 
(HR. Bukhari)

Sunday, June 7, 2015

Next!

Tiga hari yang lalu.. kedua temanku mengenyahkan dirinya. Manusia lain yang berurusan kaget dan kecewa. Kalau boleh jujur, aku juga merasakan hal yang sama.

Di waktu yang sama, aku dengan satu temanku menggantikan dua pria tadi. Di hari itu.. Terkabulkan satu permintaan yang sudah lama aku inginkan. Yaitu, keluar untuk belajar sehingga banyak ilmu baru yang aku tau. Aku senang.

Allah baik!
Bukti Allah mendengarkan dan sayang pada kami. Allah mengabulkan doa aku dan temanku. Sore ini, datang kabar bahagia yang kami tunggu sejak lama. Aku senang!

Sejauh ini semua keadaan menjadi semakin baik. Banyak yang mendapat pelajaran baru. Termasuk aku. Menangis sedih, sudah bisa digantikan menjadi turunnya air mata bahagia. Alhamdulillah..

Mimpi yang awalnya hanya akan tersimpan di gudang, sepertinya sekarang bisa bebas keluar memilih tempatnya.

~Doaku masih sama. Namun sekarang, dengan keadaan yang berbeda. Alhamdulillah..

Wednesday, June 3, 2015

...

Pertengahan bulan Mei lalu.. aku menempati tempat yang baru, sebagai pengganti sekolahku. 

Singkat cerita.. sudah genap 7 hari berkegiatan disana.. rasanya sangat berbeda. kaget dan segala emosi dalam diri memuncak. aku menjadi "liar", tidak ada kesabaran, tidak ada pemikiran positif, semuanya seperti dikuasai oleh syetan. 
Apakah hanya aku yang seperti ini?
Bagaimana dengan orang-orang di luar sana?
Apa yang harus kulakukan sekarang? Keluar dan menyatakan bahwa aku tak sanggup?
Dan masih banyak lagi pertanyaan dalam kepalaku.
Aku merasa menjadi orang paling tidak beruntung. Orang yang paling menyedihkan. Orang yang paling tersiksa. Apa yang aku perjuangakan selama ini hasilnya seperti ini? 
Aku harus bagaimanaaaa...
Dua minggu terus menangis sedih dan marah. waktu itu, setiap detik kulihat waktu, setiap itu pula aku merasa. ingin segera mengakhiri ini semua. cepat sampai pulang. tapi? semakin menyiksa diriku, memenjarakan diriku.
Aku hanya bisa bersyukur, menangis dan berdoa.

Aku senang bisa bertemu teman-teman. dan pada saat itu pula, aku sangat menyadari betapa berharganya teman. walaupun hanya satu orang. teman bisa memberi kekuatan, teman bisa menemani dalam senang atau kesenduan. teman, teman, teman. saat itu pula aku menangis. sanggup mengatakan segala yang kurasakan sampai aku bisa bahagia dan tertawa melihat mereka..
Termasuk salah seorang yang menjadi penyemangat dalam setiap langkahku. Cerita ini sudah berawal sejak lebih dari satu tahun yang lalu. beda jenis. banyak perbedaan antara aku dan dia. ya. sangat banyak. tapi ia sangat mampu membangun semangat dalam diriku selama ini. termasuk secara tidak langsung aku mendengar cerita tentang dirinya pada waktu bersamaan ini. senang.

Doaku selama ini didengar..
Dua hari kemudian, aku benar-benar dipertemukan dengan seorang teman. rasa bahagia yang tak perlu kujelaskan alasannya. 

Sampai waktu satu minggu ditemani olehnya.. semua berubah. banyak tawa yang ku "produksi", rasa senang terkumpul banyak, sampai-sampai aku benar-benar sangat menunggu hari esok. menunggu tantangan lebih berat yang bisa dikerjakan bersama.. 
Kebahagiaanku ditambah dengan kedatangan teman-teman yang sempat menjadi semangatku dalam berjuang di sekolah. dengan kehadiran mereka, aku benar-benar berbeda. banyak hal bahagia yang kubayangkan dan akan kita rencanakan bersama.

Dua hari setelahnya, satu orang digugurkan. aku tak tau fikiran mereka yang menggugurkannya apa, aku tau tentang dia! tapi harus dalam waktu singkat seperti ini?
aku mengeluarkan air mata lagi. tak bisa berbuat apapun. kulihat ia terakhir kali di tempat yang sama, aku menangis. lagi..

Esoknya, aku dibuat menangis keras, karena satu teman yang menyatakan bahwa ia tidak sanggup lagi. ia akan meninggalkan tempat itu, aku, dan kegiatannya. sampai pada hari kemarin, ia membereskan semua peralatan miliknya dan berniat muundur. sebelum dimundurkan.
Aku sudah mencoba. melakukan hal yang aku bisa. tapi pada akhirnya, aku benar-benar hanya bisa menangis dan berdoa.

Dan sampai sekarang. hari ini, aku masih juga menangis.
Bukan hanya karena satu hal. tapi hal lain juga, yaitu ketika si pria konyol penyemangat membuatku rapuh. jujur. memang mungkin berlebihan, tapi ini sungguh hal nyata yang kurasakan. lebih dari satu tahun kusembunyikan, ketika memang ada orang yang mampu menebaknya dengan benar, selebihnya benar-benar aku sembunyikan. tepat di hari ini pula, ia benar-benar mengecewakanku. 
Aku berfikir.. apa karena ia tak tau?
apa aku harus memberi tau? memperlihatkan? menjelaskan? aku hanya mengharagaimu lewat perasaan yang dipendam selama ini. aku tau kau juga sama. tapi.. aku tidak mengerti.

Meskipun begitu, aku teteap menghargai perasaan orang lain terhadapku. walau terkadang.. aku tak tau harus bagaimana.

Sekarang.. aku merasa kehilangan semuanya, ya. segalanya.. aku hanya bisa bersyukur, menangis dan berdoa. lagi..

Monday, May 11, 2015

 Balutan Kain di Kepala
Assalamu'alaikum..
Waduh! sibuk mengurusi hal lain sempat membuatku meeeerindukan tempat ini. wkwk

Kali ini, aku mau sharing, yang mungkin bisa mengispirasi teman-teman khususnya bagi perempuan.

                  Berawal dari aku baru kelas 2 SD, waktu jam pelajaran Agama Islam, waktu itu Bu Erni (selaku guru PAI), lagi ngejelasin materi mengenai "menutup aurat". Singkat cerita, aku jadi takut (posisi aku waktu itu masih buka aurat). aku mikir gini, kalo katanya satu helai rambut aja bisa mencelakakan kita, apalagi semua rambut yang ada di kepala yang jumlahnya ribuan itu looh!

                  Setelah sampai rumah, aku bilang ke mamah "mah. besok mau pake kerudung ya ke sekolah". mamah aku mengiyakan aja. nggak terlalu repot banyak nya kerudung yang aku punya, lumayan lah.. ada 2 kerudung langsung warna putih yang bisa dipake ke sekolah.

                   Alhamdulillah, keesokan harinya aku sudah berjalan dengan senang ke sekolah dengan mengenakan kerudung (walaupun rok dan bajunya masih pendek. hehe). temen-temen di sekolah heran, (terlebih tahun 2005 kan masih jarang orang yang pake kerudung). beberapa nyamperin aku dan ngira aku botak. sampe mereka penasaran dan pengen megang rambut aku masih ada apa nggak. aku juga. aku juga mulai ngerasain yang namanya dipanggil ustazah, sampai ke level yang tinggi yaitu "bu haji". akusih nggak terlalu risih dengerin apa kata mereka. lagian aku udah punya niat dan tekad yang kuat :D *eaaa

 
taunya kalo nutup aurat itu cuma pake kerudung

                    Di rumah pun sama. kalo mau ke warung aja harus pake kerudung (masih pake celana dan baju pendek karena yang aku tau, nutup aurat itu yang pake kerudung :D *waktu itu). untungnya, dari sebelum umur 5 tahun aku udah ngaji di pengajian, jadi lumayanlah punya beberapa koleksi warna dan jenis kerudung.. bahkan yang masih aku inget sampe sekarang adalah, waktu itu aku suka main juga sama temen-temen di rumah, ucing sumput, main BP, galasin dan lainnya. pake baju yang hampir U Can See, dan rok pendek diatas lutut + kerudung yang panjangnya sepundak *bayangin aja :D adasih, anak tetangga yang coment, tapi sekali lagi. dulu aku taunya nutup aurat itu ya pake kerudung. jadi nggak terlalu peduli.hehe

                    Seiring berjalannya waktu, mamah aku juga perhatian. mulai nambah kerudung + baju dan celana yang panjang-panjang. Dimulai dari yang cuma tinggal masuk, 1 lembar kerudung paris dengan gaya polos, digaya-gayain, sampe pada suatu hari di SMK, aku pake 1 helai kerudung paris warna putih (standar warna di sekolah). si Made bilang, yang intinya sih aku pake kerudung tapi mamerin anting *jleb. kaget banget!
Nggak tau kalo selama ini berarti warna dan bentuk rambut aku juga keliatan dong, walapun udah pake kerudung. sampe aku memutuskan buat pake 2 lapis balutan kerudung di kepala kalo ke sekolah.

penggunaan 2 lapis kerudung paris warna putih

1 helai kerudung paris

kerudung yang pakenya tinggal *jlep


1 helai pashmina

1 helai paris yang ceritanya mah *direka

Cerita si kerudung tipis nggak cuma sampe situ. suatu hari, aku diundang buat jadi juri di acara kartini anak TK. tadinya aku cuma pake kerudung warna krem. tapi pas diliat, sama tipisnya kaya aku pake kerudung putih ke sekolah ternyata. yaudah aku pake 2 warna. tapi, kalo ditumpuk rasanya gitu-gitu aja. akhirnya aku mix. dan sstt pada saat acara berlangsung dimana saat itu juga bertepatan waktu aku secara mendadak disuruh meragain jalan lenggak lenggok ala model gitu *wwkwk eh ada beberapa orang tua murid yang foto aku *duduuuh serasa artis :D (fotonya nanti deh nyusul.hhe)


2 lapis kerudung paris dengan warna : biru muda+hijau kebiruan

percobaan ke 6 penggunaan kerudung 2 lapis warna (ke 1-5 nya nggak difoto, jadi tak bisa dishare)

kerudung paris+pashmina bahan sari india

~yaa semoga ceritaku ini bisa menginspirasi teman-teman yang masih belum menutup auratnya ataupun untuk teman-teman yang bosan dengan gaya kerudung yang gitu-gitu aja :D. Selamat Berkarya!


Saturday, March 28, 2015





Bukan Cerita


Ketika aku harus melakukan sidang hati dan memperjuangkannnya, dia datang. Bersikap biasa dan entah kubiarkan berjalan begitu saja. Tetap saja dia hadir. Kuputuskan tuk pertahankan dan kujadikan pendorong semangat. Banyak rintangan yang menghadang. Cukup lama memang.. Tapi entahlah, jika ku sanggup.
Sampai pada ketika ku harus membentuk perasaan berkekuatan baja.
Aku menang.

Pertama biasa saja,
Kedua kurang biasa,
Berikutnya terlalu menakutkan. Sampai pada aku harus bertarung dengan bayanganku sendiri.

~Ketika aku tak begitu menyukai suatu hal, aku dipaksa mengenakannya. Dan akupun berusaha membagi keadaan, mengatur semuanya demi aku bisa. Dan akhirnya berhasil.~

Ketika aku harus menunggu lama, hingga beribu detik aku tertahan. Hebat! Senang rasanya mendapat kabar ia akan datang.
Setibanya ia dihadapanku. Sempat hilang semua rasa yang seharusnya tak boleh kurasakan. Tapi entahlah, meskipun kawanku sudah memperingatkan dan memberi tau yang sebenarnya, sepertinya ia tak mau dengar. Dan akupun hanya dapat memberi jawaban melalui senyuman terbaikku. Aku segera dibawa pergi dari tempat orang-orang menghabiskan harta yang telah susah payah mereka dapatkan itu.
Ketika kita melewati banyak tempat, sungguh aku tak sanggup menahan lelah, kantuk dan lapar yang melanda. Sudah coba kukatakan. Aku harap ia mengerti dan memutuskan. Tapi begitulah, aku sedikit berhasil.

Ketika aku ditugaskan agar mengerti situasi ini, aku berusaha dan memang sudah kuusahakan untuk mengerti. Dan kupergunakan ratusan jam itu untuk belajar menjadi yang terbaik dan selalu dapatkan itu.
Tapi setelahnya, tak ada hal yang seharusnya kudapatkan darinya. Pelajaran berharga yang kudapatkan dari diriku sendiri. Tetap berdiri, jangan sempat terkoyah. Aku berhasil!

Ketika aku dihadapkan pada permasalahan yang lebih rumit, terlalu sanggup aku tuk berhasil. Karena sekarang, aku dihadapkan oleh orang lain. Berbagai cara kucoba untuk agar ia mengerti, agar ia tahu. Masih ada aku yang selalu berusaha menjadi sesuatu yang tetap berdiri. Tapi..

Ia memutuskan apa yang sudah kulakukan dan yang sedang kurasakan tanpa aku mendapatkan apapun.

Suatu pelajaran berharga dan luar biasa dari diriku. Jika aku memang sanggup, pasti aku bisa. Jika aku bisa, itulah saatnya aku mengatakan berhasil.
Sekarang?

Entahlah..

Saturday, March 21, 2015




10 Februari 2015

           Alhamdulillah masih diberi kesempatan untuk mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya, dan masih diberi kesempatan berusaha untuk membahagiakan orang tua dan merubah dunia.

03.45          
Terimakasih ya Allah..
karena masih memberiku kesempatan agar dapat menyelesaikan segala urusanku di dunia.

Terimakasih karena telah mengirimnya untuk membangunkanku, sehingga aku tak ketinggalan kesempatan meraup pahala sebanyak-banyaknya dengan berdoa dan mendekatkan diri denganmu di waktu 1/3 malam.

Terimakasih karena telah menciptakan manusia seperti mama yang selalu ikhlas dalam menyiapkan sarapan sehingga aku tak pernah telat sarapan.

Selamat tinggal usia 17 yang mengagumkan! Begitu baaaanyak yang telah aku pelajari dan dapatkan diwaktu itu. Terutama ~proses pendewasaan~. Jadi remaja menuju dewasa itu tantangannya besaaaar sekali. Terlebih ketika hati sedang dalam proses penghangatan menuju situasi dingin. ~melelahkan~

Selamat datang usia 18. Aku siap menerima tantangan di depan!



Sunday, January 25, 2015



"Sekolahku pengantar tujuan Hidupku"

Kali ini, aku mau sharing tentang apa yang baru aja aku dapetin.
Singkat kata, cerita ini terlebih buat temen2 yang seangkatan sama aku, dan pastinya sekampus. kampus oranye.
Gini. sebelumnya pernah ngitung nggak, berapa biaya SPP kita selama 36 bulan sekolah di kampus ini? *coba sekarang langsung kotret!. Nah.. segitu tuh uang yang udah orang tua kita keluarin cuma buat bayaran pokoknya aja. belum lagi sama bayaran yang lain, uang kostan *buat yang nge-kost, uang ongkos, dan uang jajan.
Ketika aku sadar akan hal itu, jujur langsung nangis! *lebay? nggak pa pa. Karena langsung mikir.. Selama ini, apa aja yang udah didapetin dengan orang tua yang ngeluarin uang segitu banyak, yang itupun dicari dan dikumpulin dengan tenaganya sendiri.

Orang tua kita bisa aja tu nyekolahin kita di tempat/sekolah yang lebih ~murah~. Tapi, mereka yakin sama kita. Rela ngeluarin uang puluhan-ratusan juta supaya kita jadi anak cerdas. Padahal, belum tentu ntar kalo kita udah sukses masih inget sama mereka.
#Inda_Muliana

~Jadi, yuk! kita sungguh-sungguh dalam mengemban ilmu. *sekalian aku juga motivasi diri sendiri untuk itu.
Dan saling ngingetin yuk! supaya kita nggak lupa sama orang yang udah ngebiayain hidup kita baik secara materi dan rohani nya.